Penjualan produk UMKM melalui platform digital memudahkan pelaku usaha ...
Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyadari bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan penting meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

Oleh karena itu, berbagai program dan kebijakan pemerintah daerah terus dikembangkan untuk menyokong UMKM, yang selama ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja.

UMKM merupakan salah satu sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi daerah ini, mencapai 7,48 persen pada akhir tahun 2021 atau meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang hanya 0,73 persen.

Padahal saat itu pandemi COVID-19 memberikan dampak buruk sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Ribuan orang harus kehilangan pekerjaan karena perusahaan memutus hubungan kerja bahkan ada sejumlah pelaku usaha menutup permanen bisnisnya karena sudah tidak kuat menanggung beban biaya besar yang dianggap tidak sebanding dengan nilai produksi.

Mengingat besarnya kontribusi UMKM, pihaknya sudah menyiapkan desain untuk menjadikan sektor usaha ini sebagai kekuatan ekonomi masyarakat dengan mengalokasikan dana subsidi bunga pinjaman usaha mencapai Rp1 miliar dan membantu memperluas jaringan pasar produk UMKM.

Bantuan subsidi bunga pinjaman mencapai Rp1 miliar tahun 2023 atau meningkat dibandingkan tahun 2022 sebanyak Rp600 juta melalui mitra lembaga keuangan yang ditunjuk merupakan komitmen pemda agar sektor UMKM berdiri lebih kokoh.

Sebagai debitur yang dipercaya mengelola pinjaman permodalan, menurut Bupati Bangka Mulkan, pelaku UMKM hanya dibebani mengembalikan nilai pinjaman pokok sesuai batas waktu kontrak yang disepakati.

Untuk pemasaran produk UMKM yang sebagian besar memilih mengembangkan makanan olahan, mereka diberi kesempatan menjual produk kepada konsumen langsung dengan diberikan keleluasaan penjualan yang diikutkan saat event yang digelar oleh pemerintah daerah.

Jumlah UMKM di Kabupaten Bangka berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah setempat sampai akhir 2022 tercatat 31.379 UMKM.

Puluhan ribu UMKM tersebut, kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil, Menengah Kabupaten Bangka Elius Gani, tersebar di delapan wilayah kecamatan bahkan sampai ke pelosok desa.

Jumlah UMKM tersebut diprediksi pada tahun 2023 akan mengalami peningkatan dua persen seiring aktivitas masyarakat mulai lancar dan pertumbuhan ekonomi yang membaik.

Bahkan dari puluhan ribu pelaku UMKM di Kabupaten Bangka, mereka sudah memanfaatkan sarana layanan teknologi informasi untuk memperluas akses pasar.

Terdata 105 UMKM di Kabupaten Bangka sudah berhasil memanfaatkan layanan online untuk memperluas jaringan pasar. Pemasaran sistem daring dengan berbagai layanan seperti Facebook, Instagram, WhatsApp.

Layanan melalui aplikasi ini merupakan salah satu upaya mendukung transformasi digital dalam pertumbuhan usaha, yang mana layanan digital marketing lebih efisien dan efektif menjangkau target pelanggan dengan lebih cepat, tepat, luas, dan lebih hemat biaya.

Melalui aplikasi itu juga bisa menjangkau konsumen lebih luas dan efektif dibanding penjualan produk secara konvensional. Jumlah UMKM yang memanfaatkan layanan digital itu diharapkan terus meningkat seiring teknologi informasi yang berkembang cukup pesat.

Penjualan produk UMKM melalui platform digital memudahkan pelaku usaha dengan menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital serta melakukan adaptasi dan inovasi produk sehingga produk mereka dapat dikenal. UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi bagi pelaku UMKM.


PNM Mekar

Pembiayaan permodalan usaha bagi pelaku usaha ultra mikro dan mikro di daerah tidak hanya mendapat perhatian pemerintah daerah setempat tapi juga dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian BUMN. Pemerintah sangat serius memperhatikan gerakan usaha sektor ini.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga  saat kunjungan kerja di Kabupaten Bangka mendorong pelaku usaha ultra mikro kelompok perempuan untuk bergabung menjadi nasabah Permodalan Nasabah Madani (PNM) Mekar.

PNM Mekar merupakan program Kementerian BUMN dalam layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukkan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.

Semua usaha, mulai dari makanan sampai usaha kerajinan yang dikerjakan oleh perempuan, dapat menjadi nasabah PNM dengan besaran pinjaman disesuaikan pada tahap awal usaha.

Kementerian BUMN menargetkan jumlah nasabah PNM Mekar di Kabupaten Bangka sampai akhir tahun 2024 mencapai 20.000 perempuan yang tergabung dalam kelompok, sementara saat ini tercatat sekitar 13.500 perempuan.

Nasabah PNM Mekar, terutama kelompok perempuan, bisa memperoleh pinjaman mulai Rp1 juta sampai Rp8 juta per tahun, bahkan jika dianggap mampu mengembangkan usaha diarahkan mendapat pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank pemerintah.

Program PNM Mekar tidak hanya memberikan bantuan permodalan usaha bagi kelompok perempuan usia aktif, tetapi juga memberikan kesempatan bagi kelompok perempuan lanjut usia atau di atas usia 60 tahun.

Kementerian BUMN menyiapkan dana untuk modal usaha bagi nasabah PNM Mekar di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebesar Rp65 miliar. Dilihat dari animo ibu-ibu sangat besar untuk berusaha, Arya optimistis bantuan permodalan itu mampu terserap seluruhnya.

Sementara, Wakil Bupati Bangka Syahbudin menegaskan kondisi perekonomian masyarakat terus meningkat ditandai dengan berkembangnya UMKM sampai ke desa. Selain itu, sektor pertanian dan perkebunan juga tetap eksis.

Pemda berharap semua sektor usaha yang dikembangkan masyarakat berjalan lancar sehingga ekonomi masyarakat dapat terus tumbuh dan berkembang.

Peran UMKM dan sektor usaha yang lain dalam mendukung perekonomian masyarakat itu cukup meyakinkan, yang terlihat bahwa kondisi resesi belum begitu berdampak terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Bangka.

"Ruang yang kami berikan bagi pelaku UMKM mempromosikan dan menjual produk selama ini mendapat respon positif dari masyarakat, dilihat dari jumlah kunjungan di gerai UMKM setiap digelar kegiatan," kata dia.

Nilai transaksi perdagangan hasil penjualan produk UMKM setiap digelar kegiatan selama beberapa hari seperti acara Bangka Expo mencapai ratusan juta rupiah.

Wakil Bupati menyarankan pelaku UMKM tetap memperhatikan kualitas produk dan memperhatikan kemasan untuk jenis produk olahan tertentu agar mampu bersaing di pasar.

Pihaknya sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN yang mengusulkan bantuan fasilitas dalam meningkatkan kemasan produk UMKM yang jauh lebih baik, agar nilai jual produk mereka memiliki daya saing di pasaran.

Pemda mengapresiasi kebijakan Kementerian BUMN yang telah menyambut positif dengan membantu menyediakan kemasan produk dalam jumlah banyak dengan harga lebih murah dibanding harga di pasar.

Menurut Syahbudin, sejumlah produk olahan makanan khas Bangka seperti rokok kretek, terasi, dan jenis makanan lain sudah dinikmati masyarakat di luar Pulau Bangka.

Sebagai daerah destinasi wisata, produk UMKM mulai dari kuliner dan kerajinan memiliki pengaruh besar terhadap minat wisatawan dalam maupun luar negeri untuk berkunjung di Kabupaten Bangka.

Pelaku UMKM yang bergerak di semua bidang tidak hanya didukung dalam penguatan permodalan, namun juga pembekalan kemampuan pemasaran, pembinaan atau pendampingan usaha.

Produk UMKM di Kabupaten Bangka didorong untuk melengkapi perizinan agar memiliki legalitas termasuk pula perlindungan bagi konsumen seperti, izin kesehatan, maupun kepemilikan sertifikat halal yang diterbitkan BPOM MUI.

Dengan demikian, wisatawan yang membeli  merasa terlindungi karena produk yang dibelinya sudah dilengkapi dokumen perizinan yang sah dan halal pula.



Editor: Achmad Zaenal M
 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023