Budaya Manre Sipulung merupakan acara adat khas suku Bugis yang berarti makan bersama sama warga yang sebelumnya telah melaksanakan berbagai ritual adat
Sungailiat (ANTARA) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulkan minta tradisi sedekah Kampung Seni budaya Manre Sipulung dari adat khas suku Bugis harus tetap dilestarikan.

"Sedekah Kampung Seni Budaya Manre Sipulung harus dilestarikan oleh generasi sekarang agar nilai-nilai luhur budaya yang ada di dalam suatu tradisi itu dapat dipertahankan meskipun perkembangan jaman semakin moderen," kata Mulkan di Sungailiat, Sabtu.

Budaya Manre Sipulung merupakan acara adat khas suku Bugis yang berarti makan bersama sama warga yang sebelumnya telah melaksanakan berbagai ritual adat termasuk pemotongan hewan.

Baca juga: Ritual Panas Pela lima negeri di Ambon upaya pelestarian budaya

Manre Sipulung ini adalah bentuk rasa syukur kepada sang pencipta dan berharap masyarakat semakin lancar, kompak dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.

Tradisi Manre Sipulung, diakui Bupati, mampu mempersatukan suku yang beragam di Kabupaten Bangka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Meskipun beragam suku, tetapi persatuan dan kesatuan antar warga terbangun cukup erat, dan diketahui suku Bugis di Kabupaten Bangka dengan berbagai jenis profesi jumlahnya cukup banyak," jelas dia.

Baca juga: Kemenparekraf: Ritual Dayak Mesiwah Pare Gumboh masuk KEN 2023

Pelestarian tradisi budaya dari berbagai suku, ujar Mulkan, selain mempertahankan nilai-nilai budaya, juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung di Kabupaten Bangka.

"Budaya itu sangat erat dan terintegrasi dengan pariwisata seperti kekayaan alam, kuliner, atraksi masyarakat dan lainnya," katanya.

Bupati menyarankan supaya tradisi sedekah Kampung Seni budaya Manre Sipulung didaftarkan ke dalam hak kekayaan intelektual ke Kemenkumham RI.

Baca juga: Nayu-ayu, ritual adat utama masyarakat Sembalun Bumbung
 

Pewarta: Kasmono
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023