Paus jantan sepanjang sekitar 15 meter itu diangkut dengan kapal dan diikatkan ke balok beton seberat 30 ton untuk ditenggelamkan.
Paus itu disebut dengan penuh kasih sayang di media-media sosial dengan nama "Yodo-chan".
Menurut biro pelabuhan Kota Osaka, kapal yang membawa bangkai paus itu ditarik oleh kapal penarik pada Kamis dini hari dari sebuah dermaga di dekat muara Sungai Yodo.
Kapal yang menampung paus tersebut dibawa ke arah selatan antara prefektur Wakayama dan Tokushima, dan bangkai mamalia laut itu pun ditenggelamkan ke dalam air tepat setelah pukul 15.00 sore waktu setempat.
Paus seberat 38 ton itu pertama kali terlihat pada 9 Januari setelah terdampar di muara sungai.
Yodo-chan menjadi semakin lemah, dan para ahli mengonfirmasi pada Jumat (13/1) bahwa paus itu telah mati.
Wali Kota Osaka Ichiro Matsui pada Selasa (17/1) mengatakan kepada wartawan bahwa awalnya ada pembicaraan untuk mengubur sementara bangkai paus itu di darat guna diubah menjadi spesimen kerangka untuk dipajang di museum.
Namun, rencana itu urung dilakukan karena tidak ada pihak yang meminta kerangka hewan tersebut.
Menurut penjaga pantai, paus jarang terlihat di Teluk Osaka.
Teluk itu sebagian besar tertutup oleh Pulau Awaji sehingga hanya menyisakan dua jalur sempit di utara dan selatan --yang akhirnya mengarah ke Samudra Pasifik.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Paus mati di Osaka akan ditenggelamkan di lepas pantai pekan ini
Baca juga: Paus orca yang tersesat di sungai Prancis ditemukan dalam kondisi mati
Bangkai paus sperma sepanjang 12 meter terapung di perairan Bali
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023