Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan pandangan radikal menyusul penangkapan seorang terduga teroris oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Pandowoharjo, Sleman, Minggu.

"Saya kaget ada warga Sleman yang diamankan karena terduga teroris. Harapan saya warga lain tak terprovokasi atau terpengaruh sama pandangan atau paham radikalisme itu," kata Kustini di Sleman, Yogyakarta, Minggu.

Sebagai upaya mengantisipasi hal tersebut, Kustini meminta seluruh pemangku kepentingan memperkuat sosialisasi dan pemahaman bahaya radikalisme di setiap kelompok masyarakat.

"Seluruh masyarakat harus waspada dan menyosialisasikan model keagamaan yang mengedepankan toleransi dan mengajak pada kedamaian, karena toleransi itu yang diajarkan oleh Rasulullah," katanya.

Baca juga: Densus 88 bawa satu keluarga dari Sleman

Kasus penangkapan terduga teroris di Sleman itu menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten setempat, sehingga Kustini meminta masyarakat memiliki pemahaman dan menerapkan sikap toleransi tinggi, serta menjauhi pandangan radikalisme dalam bentuk apa pun.

"Apalagi masyarakat Sleman ini kan beragam dan bisa disebut Indonesia mini. Maka, perlu penguatan kembali tentang toleransi untuk merawat keberagaman Sleman sebagai rumah bersama," imbuhnya.

Dia juga meminta peran Jaga Warga kembali ditingkatkan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.

"Ayo Gerakan Jaga Warga digalakkan lagi. Kewaspadaan ditingkatkan. Jangan sampai kita acuh terhadap hal-hal kecil yang ada di sekeliling kita. Pak RT, RW, dan dukuh harus tahu aktifitas warga agar kalau ada hal-hal yang tidak wajar bisa diantisipasi," ujar Kustini.

Baca juga: Polri tangkap tersangka terorisme jaringan ISIS di Yogyakarta

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023