Seoul (ANTARA) - Pemerintah Korea Selatan menjanjikan dukungan yang kuat bagi para eksportir setelah negara itu pada Kamis membukukan kontraksi ekonomi pertamanya dalam 2,5 tahun terutama karena anjloknya ekspor.

Mengesampingkan perlambatan ekonomi sebagai bagian dari tren global, Menteri Keuangan Choo Kyung-ho menjanjikan langkah-langkah dukungan segera bagi eksportir, seperti keringanan pajak dan bantuan administratif.

Perkiraan bank sentral menunjukkan produk domestik bruto (PDB) menyusut 0,4 persen pada periode Oktober-Desember dari kuartal sebelumnya. Para akonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan penurunan 0,3 persen.

"Pemerintah akan memfokuskan sumber daya kebijakan untuk mengaktifkan kembali ekspor dan investasi, seperti mendorong upaya deregulasi dan menawarkan dukungan pajak dan keuangan," kata Choo pada pertemuan pejabat yang terbuka untuk wartawan.

Memimpin penurunan PDB pertama sejak kuartal kedua tahun 2020 adalah penurunan 5,8 persen dalam ekspor dan 0,4 persen dalam konsumsi swasta, sedangkan pengeluaran pemerintah membukukan peningkatan tajam 3,2 persen, menurut perkiraan bank sentral.

Pasar menunjukkan reaksi diam terhadap data tersebut, yang sebagian besar sejalan dengan peringatan berulang dalam beberapa pekan terakhir oleh pemerintah dan bank sentral.

Namun, data PDB memperkuat pandangan pasar bahwa kenaikan suku bunga bank sentral pada 13 Januari menandai akhir dari siklus pengetatan selama 17 bulan dan bahwa bank sentral Korea (BoK) bahkan akan ditekan untuk mulai memangkas suku bunga kebijakannya tahun ini.

"Efek dari pembukaan kembali China (dari pembatasan terkait COVID) akan membantu tetapi ekspor tidak akan segera berbalik karena kelemahan di ekonomi utama lainnya," kata Park Sang-woo, ekonom di DB Financial Investment.

Bank sentral memperkirakan bahwa pada tahun 2022 nilai ekonomi setahun penuh, terbesar keempat di Asia, telah 2,6 persen lebih besar daripada tahun 2021, ketika menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,1 persen. Pertumbuhan rata-rata PDB setahun penuh untuk 2017 hingga 2021 adalah 2,3 persen per tahun.

Baca juga: Perusahaan Korsel, UAE tingkatkan kerja sama energi dan pertahanan

Baca juga: Korea Selatan anggarkan 790 miliar won untuk dukung industri konten

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023