"Lagu ini menangkap fenomena jeritan hati seorang anak yang sebenarnya tak mampu dijelaskan oleh kata-kata. Seperti kecemasan mental, sosial, masa depan, dan keluarga," kata Dul melalui siaran resmi yang diterima ANTARA, Kamis.
Dul yakin banyak anak yang mengalami hal tersebut.
"Kami harap yang mendengarkan lagu ini bisa terobati luka jiwanya," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Dul mengungkapkan bahwa dia dan teman-teman QODIR sepakat mengangkat isu ini setelah melihat banyak contoh kasus yang terjadi di sekeliling lingkup pertemanan mereka.
“Justru itu, kita hobby mengangkat fenomena yang banyak dialami orang namun belum pernah disuarakan, lalu jadi tema. Soal materi lagu saya jarang diskusi sih. Banyak yang lebih penting didiskusikan daripada fantasi pribadi,” terang Dul.
“Saya lebih banyak konsultasi kepada orang tua tentang bagaimana menjadi seseorang yang tekun seperti tidak setengah-setengah ketika memutuskan terjun menekuni suatu profesi,” imbuhnya.
Di sisi lain Deriel selaku gitaris QODIR menyampaikan bahwa dengan dirilisnya lagu “HEY”, mereka ingin menyampaikan agar pendengarnya bisa berdamai dengan kehidupan masa lalu. Sehingga pendengar lagu ini juga bisa berdamai dengan diri sendiri.
“Ya, tujuan kita merilis lagu HEY ini agar kita bersama-sama bisa berdamai dengan kehidupan masa lalu yang memang umumnya penuh luka,” ucap Deriel.
“Kita berharap setelah membawakan lagu ini di panggung atau orang mendengarkan lagu ini bisa lebih berdamai dengan realita kehidupan. Selain menghibur, tujuan kami bermusik adalah untuk berdamai dengan diri sendiri dan keadaan yang kita alami ,” lanjutnya.
Lagu “HEY” adalah single ke-3 dari album “Seribu Bulan” QODIR Band, setelah lagu Sakit “Cinta” dan “Mungkin Nanti”. “HEY” kini sudah bisa dinikmati di semua digital streaming platform.
Baca juga: QODIR Band bawakan ulang lagu "Bangun Tidur" dengan aransemen baru
Baca juga: QODIR Band resmi rilis video klip "Mungkin Nanti" kemarin
Baca juga: Dul Jaelani sebut El Rumi gemari olahraga tinju sejak kecil
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023
