Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emil Salim mendorong generasi muda untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya agar Indonesia mampu sejajar dengan negara-negara maju pada 2045.

"Pola berpikir kita adalah membangun bangsa yang berkualitas dan bangsa berkualitas adalah bangsa berilmu, paham berhitung, matematika, sains, dan teknologi untuk menghadapi tantangan tahun 2045. Kalau tidak, kita kembali tertinggal menjadi bangsa yang di bawah bangsa-bangsa lain," kata Profesor Emil Salim dalam seminar nasional bertajuk "Hasil Kajian Pencegahan Perkawinan Anak Untuk Mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030", di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Universitas Pendidikan Ganesha Bali kukuhkan 17 guru besar

Emil Salim pun meminta agar generasi muda tidak menikah di usia anak dan mendorong mereka untuk giat dalam menuntut ilmu.

"Kewajiban-mu untuk tetap berusaha meningkatkan kualitas bangsa kita dengan terus-menerus mengisi otak, akal, pikiran dengan ilmu, sains, dan teknologi," kata mantan Menteri Lingkungan Hidup era pemerintahan Soeharto ini.

Baca juga: Undiksha mantapkan visi jadi perguruan tinggi negeri predikat unggul

Saat ini, menurut dia, Indonesia masih tertinggal dari negara lain di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Terkait hal itu, Emil Salim mendorong terwujudnya kesetaraan gender.

"Mendiskriminasi anak bangsa antara perempuan dan laki-laki adalah keliru. Non-diskriminasi perlakuan terhadap laki-laki, perempuan mutlak harus kita tegakkan," katanya.

Baca juga: Konsulat RI dan UT lanjutkan layanan pendidikan tinggi WNI di Tawau

Kesetaraan gender sangat penting agar Indonesia bisa mendapatkan bonus demografi pada 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045.

Emil Salim pun mendorong organisasi-organisasi perempuan untuk konsisten memperjuangkan kesetaraan gender demi kemakmuran dan kemajuan bangsa di 2045.

Baca juga: Taliban larang perempuan mengakses pendidikan tinggi

"Tugas kita ke depan bahwa 2045 Indonesia harus maju, tidak boleh tertinggal dan Indonesia maju karena kekuatan bangsa yang didukung oleh laki-laki dan perempuan. Maka tugas semua organisasi perempuan, mari angkat perempuan ke tingkat yang setara dengan laki-laki," pesan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Baca juga: Dubes RI, Rektor UNY promosikan pendidikan tinggi Indonesia di Kenya
Baca juga: Banda Aceh gandeng perguruan tinggi untuk tingkatkan kualitas pendidik

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023