Saya titip pak gubernur, rumah sakit ini dibikin oleh vertikal, yang berarti bukan untuk Kota Makassar atau Sulsel saja, tapi saya harapkan ini menjadi pusat pelayanan rumah sakit dengan kualitas yang paling baik untuk Indonesia timur
Makassar (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menghadiri groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Kota Makassar, Sulawesi Selatan di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Selasa.

Rumah Sakit UPT Vertikal Makassar merupakan rumah sakit yang pengelolaannya dilakukan pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan. RS UPT Vertikal Makassar akan memberikan penanganan terhadap penyakit otak, jantung dan kanker.

Menkes mengemukakan bahwa RS UPT Vertikal itu bukan hanya untuk Sulawesi Selatan saja, tetapi diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan di kawasan Indonesia timur.

"Saya titip pak gubernur, rumah sakit ini dibikin oleh vertikal, yang berarti bukan untuk Kota Makassar saja, bukan untuk Sulsel saja, tapi saya harapkan ini menjadi pusat pelayanan rumah sakit dengan kualitas yang paling baik untuk Indonesia timur. Jadi mohon titipan itu bisa diselenggarakan," katanya.

Pada pembangunan rumah sakit ini, ia menjelaskan bahwa akan dikerjakan segera dengan target pembangunan bisa rampung sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo selesai pada 2024.

"Mudah-mudahan kalau RS ini ada, mungkin ini bisa diisi oleh dokter-dokter terbaik. Karena saya titipkan agar rumah sakit ini dibangun dan harus selesai sebelum masa jabatan Pak Jokowi selesai," katanya.

Menkes menyatakan bahwa data Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus penyakit otak sekitar 300 ribuan per tahun, penyakit jantung 250 ribuan dan penyakit kanker 220 ribuan lebih.

"Jadi memang tiga penyakit utama ini yang paling membuat rakyat kita menderita," katanya.

Namun penderita jenis penyakit tersebut dianggap bisa saja melebihi dari angka-angka yang tercatat. Sebab dimungkinkan banyak kasus di tengah masyarakat yang tidak tercatat di pelayanan kesehatan.

"Biasanya kalau di Indonesia, pengalaman waktu COVID-19, kalau yang dicatat angkanya 1, yang benar kejadiannya bisa 3-4 kalinya karena kebanyakan yang tidak tercatat atau tidak terdiagnosa," kata Budi Gunadi Sadikin.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman menyatakan keberadaan RS UPT Vertikal Makassar tidak lepas dari dukungan maksimal Pemerintah Provinsi Sulsel yang telah menyiapkan lahan di area CPI Makassar, dengan nilai Rp2,7 triliun lebih.

"Ini tanah kelas 1 di Sulsel, tanahnya Rp2,7 triliun kemarin dan tahun lalu saya serahkan ke pak menteri. Bukan tanpa sebab karena ini untuk masyarakat banyak, pembangunannya juga tidak bisa dipisahkan dengan kebiasaan masyarakat Sulsel yang sering makan makanan berbahan dasar daging," katanya.

Selain itu, tanah reklamasi seluas 12 hektare juga telah disiapkan Pemprov Sulsel untuk diserahkan ke pemerintah pusat yang letaknya tidak jauh dari areal pembangunan RS Vertikal Makassar.

Ia turut mengapresiasi Menkes yang datang langsung melakukan peletakan batu pertama pembangunan RS Vertikasl Makassar, Sulsel.

Terlebih data membuktikan bahwa Sulsel menduduki peringkat tertinggi kematian akibat penyakit otak, jantung dan kanker, yakni sekitar 21 persen.

"Penyakit stroke banyak di sini. Ini harapan kita karena kita selalu berfikir, banyak yang justru membutuhkan waktu sangat lama untuk menjalani pengobatan bagi pasien stroke," demikian Andi Sudirman.

Baca juga: Sulsel siap dukung Kemenkes bangun RS Pusat Otak di Makassar

Baca juga: Kemenkes: RSUD Syekh Yusuf Gowa lulus jadi RS pendidikan utama

Baca juga: Menteri PUPR: Konstruksi RS UIN Alauddin Makassar untuk tingkatkan SDM

Baca juga: Menko PMK terpesona melihat kemewahan RS Muhammadiyah di Makassar


 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023