Jakarta (ANTARA) -
Manajemen PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) menegaskan, keuangan anak usaha BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tersebut mulai mengalami perbaikan sejak 2022.

Managing Director PT Jakkon Hani Sumarno mengatakan, laporan keuangan perusahaan (unaudited) tahun 2022, mencatatkan kerugian perusahaan Rp9,8 miliar dibanding kerugian tahun 2021 yang mencapai Rp24,2 miliar.

"Ini merupakan usaha keras perusahaan. Jadi, dalam jangka waktu satu tahun, kinerja Jakkon berhasil memperbaiki kinerja keuangan yang hasilnya mereduksi total kerugian yang dialami perusahaan sehingga kerugian 2022 menjadi Rp9,8 miliar," kata Hani saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa malam.

Hani menjelaskan, dalam laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2022, perusahaan mencetak pendapatan sebanyak Rp18,9 miliar. Namun karena ada banyak beban perusahaan di tahun-tahun sebelumnya, pendapatan tersebut tergerus.

"Sebenarnya 2022 pendapatan kami Rp18,9 miliar, namun karena banyak beban masa lalu, yakni efek restatement 2019, 2020, 2021 dan pascapandemi, maka pendapatan tersebut tergerus," kata Hani.

Baca juga: Jakkon bawa isu bangunan ramah lingkungan pada ajang B20

Selain kerugian yang perlahan diselesaikan, Hani menjelaskan, tunggakan pajak perusahaan selama tujuh tahun yang nilainya mencapai sekitar Rp4 miliar, perlahan juga mulai diselesaikan. Pada 2022 tersisa 50 persen dari tunggakan pajak tersebut.

"Komitmennya sudah disampaikan kepada kantor pajak setempat dan rencananya kami mau melunasi semuanya pada bulan Oktober 2023," katanya.

Selain menyelesaikan kerugian dan utang pajak perusahaan tersebut, pihaknya juga tengah menyelesaikan utang kepada 80 tenaga ahli sekitar Rp16,7 miliar.

Untuk menyelesaikan semua persoalan perusahaan tersebut, Hani menjelaskan, perusahaan tengah berusaha untuk membuat positif nilai ekuitas perusahaan.

Cara yang tercepat adalah menjual saham atau mengajak investor baru, namun pemegang saham perusahaan, yakni Jakpro dan Pulomas Jaya belum menyetujui langkah tersebut.

Baca juga: Jakkon bentuk badan usaha layanan pengelola fasilitas baru pada 2023

Karena itu, pada 2023 perusahaan akan mengusahakan pendapatan dengan mengandalkan kompetensi yang telah berkecimpung pada bidang ini sekitar 22 tahun untuk mendapatkan pemasukan dari berbagai proyek konsultasi.

Beberapa proyek yang akan dilakukan pada 2023, pihaknya mengajukan tender untuk ikut serta dalam manajemen konstruksi di proyek ITF Sunter dan menyelesaikan kontrak-kontrak pekerjaan di beberapa daerah di Indonesia pada 2022.

"Dengan berbagai proyek tersebut, kami menargetkan kinerja keuangan kami pada 2023 harus mencetak laba usaha positif sebesar Rp2,19 miliar," katanya.

Jakkon merupakan satu dari tujuh anak usaha PT Jakpro, enam perusahaan lainnya adalah PT Pulo Mas Jaya, PT LRT Jakarta, PT Jakarta Utilitas Propertindo, PT Jakarta Infrastuktur Propertindo (JIP), PT Jakarta Oses Energi dan PT Jakarta Solusi Lestari.
Baca juga: Jakkon dorong pengguna JIS terapkan aspek ramah lingkungan
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023