Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menggelar acara "ngopi bareng" pemimpin redaksi (pemred) media nasional dan koresponden asing di Indonesia, di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Ketua Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN) PBNU Ishaq Zubaidi Raqib mengatakan acara yang dihadiri 35 pemred nasional dan 19 koresponden media asing di Indonesia itu membahas dua hal, yakni persiapan Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya dan Puncak Resepsi Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, 6-7 Februari 2023.

Ishaq mengatakan acara "ngopi bareng" itu merupakan kejutan besar dari teman-teman media nasional dan internasional yang hadir menjelang detik-detik usia 100 Tahun NU, bahkan mengingatkan kembali tentang hubungan rekat antara jurnalis media nasional dan NU sejak awal berdiri.

“Sumbangsih media nasional dan internasional sudah sangat terasa sejak awal-awal berdirinya NU, khususnya ketika PBNU dipegang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,” kata Ishaq.

Hal senada diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca yang pada kesempatan itu memimpin diskusi antara Gus Yahya dengan para pemred media nasional dan koresponden asing itu.

Baca juga: PBNU serahkan Anugerah 1 Abad NU pada tokoh pejuang NU
Baca juga: Wapres menghadiri rangkaian perayaan HUT 1 Abad NU di TMII


Azca menyampaikan pertemuan tersebut bernilai penting karena digelar dalam rangka Harlah 1 Abad NU dan menandai hubungan antara PBNU dan para jurnalis. Ia berharap kehangatan seperti itu akan dapat terus terjalin.

“Harapan saya setelah ini, para pemred akan menganggap Kantor NU sebagai rumah sendiri, seperti kehangatan yang pernah terbangun di zaman Gus Dur. Harapan kami itu yang akan terjadi setelah hari ini,” kata Azca.

Sebelum diskusi berlangsung, Gus Yahya menjelaskan makna dari Visi PBNU Tahun 2022-2027, yaitu "Merawat Jagat Membangun Peradaban" serta tema Peringatan Harlah 1 Abad NU, yakni "Mendigdayakan NU Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru".

Ia memaparkan seluruh rangkaian kegiatan Harlah 1 Abad NU yang terdapat di sembilan klaster. Kini, kata dia, tersisa tiga kegiatan yang belum dilaksanakan, yaitu Peluncuran Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) di Jombang, Jawa Timur; Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya; dan Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023