Kami telah menyiapkan jalur dan area khusus bagi para delegasi
Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkomitmen memberikan layanan unggul yang menampilkan keramahtamahan khas Indonesia kepada delegasi ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023.

General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Yogyakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan agenda ATF 2023 yang dihadiri oleh pejabat menteri/wakil menteri dan pejabat setingkat eselon I negara ASEAN dan negara undangan.

"Ini menjadi momentum bagi PT Angkasa Pura I untuk turut serta mendukung pemerintah daerah dalam mempromosikan dan memperkenalkan segala keistimewaan yang dimiliki oleh Yogyakarta,” kata Agus Pandu Purnama.

Ia mengatakan PT Angkasa Pura I berkontribusi memberikan kesan yang baik, serta memberikan layanan unggul yang menampilkan keramahtamahan khas Indonesia sesuai dengan apa yang tertuang pada visi perusahaan.

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) telah menyiapkan pendampingan khusus bagi para delegasi yang tiba dan berangkat. Selain itu, para delegasi pertemuan ATF 2023 di Yogyakarta yang tiba di YIA disambut dengan pelayanan terbaik dan ruang transit khusus yang merupakan kolaborasi dengan anak perusahaan, yaitu Angkasa Pura Hotels.

Baca juga: Transaksi di Pameran Parekraf ATF Rp1,4 miliar dalam beberapa jam

Baca juga: Nur Asia Uno buka Pameran Parekraf ATF 2023 di Jogja Expo Center


"Kami telah menyiapkan jalur dan area khusus bagi para delegasi. Mulai penyambutan saat tiba, kemudian proses check in, bagasi/pengambilan bagasi, hingga jalur kendaraan delegasi," katanya.

Hal ini sebagai wujud pelayanan prima, dengan mengedepankan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan para delegasi, yang tentu menjadi prioritas utama manajemen YIA.

"Semoga setiap agenda pertemuan ATF 2023 yang dilaksanakan mulai 2-5 Februari 2023 dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta dapat memberikan kebaikan bagi seluruh masyarakat dunia khususnya masyarakat ASEAN dan juga Yogyakarta sendiri,” kata Agus Pandu.

Selain penyambutan kesenian dan budaya, lanjut Agus Pandu, YIA juga telah menyiapkan produk-produk UMKM unggulan yang berada di Kawasan Tugu Malioboro (KTM) dan Galeri Pasar Kotagede.

Manajemen YIA menyediakan lebih
kurang 30 persen dari total area Komersial yang ditujukan untuk UMKM. YIA bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY untuk pengelolaan UMKM Pasar Kotagede seluas 1.475 meter persegi yang dapat memfasilitasi 500 UMKM di mana saat ini terdapat 431 UMKM yang berasal dari DIY dan Jawa Tengah.

Selain itu juga, bekerja sama dengan Java Connections Art Management, YIA telah memfasilitasi 200 UMKM di area gedung penghubung seluas 887 meter persegi.

Selain memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan hidup dan dukungan YIA terhadap pertumbuhan pariwisata, YIA dirancang dengan arsitektur bergaya modern.

"Namun eksterior dan interior tetap
menggambarkan budaya Yogyakarta, baik itu melalui instalasi karya seni (artwork) yang melibatkan berbagai seniman lokal Yogyakarta, maupun beragam area yang telah didesain secara khusus untuk menjadi etalase Yogyakarta, Kulon Progo dan sekitarnya," katanya.

Sementara itu, delegasi World Tourism Organization (UNWTO) Mr. Harry Hwang menyampaikan impresi yang baik terhadap YIA.

“Saya sangat terkesan. Terlebih setelah saya melalui perjalanan yang panjang menuju Yogyakarta. Kami tidak membayangkan bahwa kami akan mendapat sambutan yang baik seperti ini. Sungguh luar biasa," katanya.

Baca juga: Sambut ATF, Kemenparekraf-Grab luncurkan Numpang Pesona Jogja Istimewa

Baca juga: Yogyakarta dua kali jadi tuan rumah ATF

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023