Warsawa (ANTARA) - Finlandia dan Swedia mengatakan bahwa keamanan dua negara Baltik itu saling berhubungan, dan menyatakan keinginan mereka untuk menyelesaikan proses pengajuan sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bersama-sama.

"Kami bekerja sama. Kami telah melakukan kontak dekat setiap hari mengenai masalah ini. Tentu saja, kami ingin Turki dan Hongaria menyetujui pengajuan diri kami secepat mungkin," kata Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin dalam konferensi pers bersama mitranya dari Swedia Ulf Kristersson di Stockholm pada Kamis (2/2).

Kedua perdana menteri juga membahas kelanjutan dukungan ke Ukraina selama pertemuan mereka, kata dia.

Marin mendorong warga Ukraina untuk mempercayai diri mereka sendiri dan mengatakan bahwa kedua negara akan membantu Kiev dalam perjalanannya untuk menjadi anggota Uni Eropa (EU).

Karena tatanan keamanan di Eropa telah berubah secara permanen akibat perang Rusia-Ukraina, keamanan Finlandia dan Swedia saling berhubungan, ujar Marin.

“Demi kepentingan seluruh aliansi, kami bergabung dengan NATO bersama. Kami telah menyampaikan keprihatinan yang diungkapkan oleh Turki, sebagaimana disepakati di Madrid. Kami berharap semua negara anggota NATO akan segera menyetujui aplikasi kami, dan kami yakin Finlandia dan Swedia akan bisa melakukannya dengan resmi menjadi sekutu di pertemuan puncak di Vilnius," kata Marin.
Baca juga: Swedia akan perketat UU antiterorisme di tengah tekanan Turki

Penghormatan terhadap agama

Marin mengatakan penghormatan terhadap urusan agama diatur dalam hukum Finlandia.

"Kami tidak mengizinkan pembakaran Al Quran atau Alkitab. Kami ingin melindungi kebebasan orang untuk mempercayai apa yang mereka inginkan. Ada juga beberapa undang-undang di Finlandia tentang menyalakan api di tempat umum. Anda tidak hanya dapat membakar Al Quran tetapi bahkan kursi Anda sendiri di tempat umum," kata dia.

"Jangan lakukan ini di Finlandia," kata Marin, menegaskan.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan proses keanggotaan Swedia akan memakan waktu lama, Marin menyatakan ketidaksukaannya ketika Swedia ditampilkan sebagai "pembuat onar".

"Swedia juga memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota NATO," tutur dia.

Senada dengan Marin, PM Swedia Ulf Kristersson mengatakan Swedia memiliki hubungan dekat dengan Finlandia dan bahwa keduanya memulai perjalanan untuk keanggotaan NATO dengan "bergandengan tangan" dan akan terus melanjutkannya bersama.
Baca juga: Erdogan beri sinyal setujui Finlandia masuk NATO dibanding Swedia

Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022. Keputusan itu dipicu perang Rusia di Ukraina.

Di bawah memorandum yang ditandatangani Juni lalu antara Turki, Swedia, dan Finlandia, kedua negara Nordik itu berjanji mengambil langkah-langkah melawan teroris untuk mendapatkan keanggotaan dalam aliansi NATO.

Dalam perjanjian tersebut, Swedia dan Finlandia setuju untuk tidak memberikan dukungan kepada kelompok teror seperti PKK dan cabangnya, Organisasi Teroris Fetullah (FETO), dan mengekstradisi tersangka teror ke Turki.

“Pada Rapat Kabinet pagi ini, kami meresmikan RUU anti terorisme pemerintah. RUU tersebut akan dikirim ke parlemen pada Maret dan akan mulai berlaku mulai 1 Juni. Ini merupakan landasan komitmen jangka panjang Swedia untuk memerangi terorisme, " kata Kristersson.

Mengacu pada ketegangan baru-baru ini dengan Turki dan provokasi di Swedia, dia mengatakan bahwa dia memahami dan berbagi kekecewaan yang disebabkan oleh tindakan tersebut.

"Pesan saya kepada semua warga Swedia sangat sederhana: Mari tenangkan situasi dan fokus pada hal yang benar-benar penting, yaitu meningkatkan keamanan nasional sebagai anggota penuh NATO," katanya.
Baca juga: Turki evaluasi terpisah permohonan Finlandia dan Swedia masuk NATO

Dia berjanji bahwa Swedia akan melakukan bagiannya untuk komitmennya berdasarkan tiga memorandum.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Swedia belum mengambil langkah konkret untuk mengimplementasikan apa yang disepakati dalam memorandum tripartit guna pengajuan keanggotaan NATO.

Rasmus Paludan, seorang politikus ekstremis Swedia-Denmark, membakar salinan Al Quran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari 2023 di bawah perlindungan polisi dan izin dari otoritas Swedia.

Minggu berikutnya, dia membakar salinan kitab suci Islam itu di depan sebuah masjid di Denmark dan mengatakan dia akan mengulangi tindakan itu setiap hari Jumat sampai Swedia masuk ke NATO.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Turki tak dukung Swedia bergabung ke NATO jika terus serang Al Quran

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023