Ada enam ‘buyer’ dari Malaysia dan ini bentuk dukungan kami untuk ATF (ASEAN Tourism Forum) yang juga digelar di DIY
Yogyakarta (ANTARA) - Promosi wisata rutin tahunan yang digelar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bersama Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Jogja Vaganza, pada tahun 2023 tidak hanya melibatkan peserta dari dalam negeri tetapi juga mengundang peserta dari luar negeri.

“Pada tahun ini, penyelenggaraan Jogja Vaganza sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya karena akan ada 'buyer' dari luar negeri yang datang. Ada enam ‘buyer’ dari Malaysia dan ini bentuk dukungan kami untuk ATF (ASEAN Tourism Forum) yang juga digelar di DIY,” kata Anggota Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Rakhimudin Syamsuri di Yogyakarta, Jumat.

Jogja Vaganza merupakan kegiatan promosi pariwisata yang mempertemukan “seller” atau pelaku pariwisata dari Kota Yogyakarta seperti hotel, destinasi wisata, pusat oleh-oleh hingga kampung wisata dengan "buyer" atau biro perjalanan wisata.

Pada tahun ini, kegiatan Jogja Vaganza yang memasuki tahun keenam digelar pada 6-9 Februari dengan melibatkan total 55 seller dan total 86 buyer. Dari pertemuan tersebut diharapkan terjadi kesepakatan bisnis atau transaksi.

Pada tahun sebelumnya, estimasi transaksi yang terjadi dari penyelenggaraan Jogja Vaganza 2022 yang melibatkan 60 seller dan 80 buyer tersebut mencapai sekitar Rp500 juta.

Baca juga: Dispar Kulon Progo sambut delegasi ATF dengan kesenian tradisional

Baca juga: AP I berkomitmen beri layanan unggul kepada delegasi ATF 2023


Pada penyelenggaraan tahun ini, target transaksi diharapkan sama seperti tahun lalu atau lebih baik.

“Meskipun tidak terjadi transaksi secara langsung saat penyelenggaraan acara, tetapi harapannya tetap ada komunikasi antara pelaku wisata dan travel agent sehingga potensi bisnis tetap ada. Ini yang justru diharapkan pelaku wisata,” kata Rakhimudin.

Selain pertemuan business to business, Jogja Vaganza juga akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik yaitu mengunjungi berbagai destinasi wisata di Yogyakarta, seperti perajin perak di Kotagede, Taman Sari, dan Living Museum.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Andrini Wiramawati mengatakan, kegiatan Jogja Vaganza pertama kali digelar pada 2018.

“Pada tahun ini pun, kami melibatkan pengelola Kampung Wisata yang diharapkan dapat mempromosikan destinasi unggulan mereka sehingga bisa terus berkembang,” katanya.

Ia berharap kegiatan Jogja Vaganza dapat mendukung pengembangan industri pariwisata di Kota Yogyakarta yang pada 2022 dikunjungi sekitar 7,4 juta wisatawan atau tiga kali lebih banyak dibanding target dua juta wisatawan.

Pada 2023, Kota Yogyakarta menargetkan kunjungan 1,8 juta wisatawan dengan berbagai pertimbangan seperti kondisi perekonomian global serta potensi pandemi.

Sedangkan untuk lama tinggal wisatawan ditargetkan 1,7 hari dan belanja wisatawan ditargetkan Rp1,2 juta per orang.

Baca juga: Transaksi di Pameran Parekraf ATF Rp1,4 miliar dalam beberapa jam

Baca juga: Nur Asia Uno buka Pameran Parekraf ATF 2023 di Jogja Expo Center

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023