kasus henti jantung yang saat ini menjadi penyebab tertinggi kasus kematian
Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Sebanyak 3.050 orang pelajar Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) se-Sumatera Selatan mendapatkan pelatihan teknik pemberian bantuan hidup dasar sebagai bekal pertolongan pertama dalam kondisi darurat.

Program pelatihan yang diprakarsai organisasi terapi Indonesian Society Of Intensivist Anesthesiologist (INASIA) tersebut berlangsung terpusat di Dinning Hall Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu.

Ketua panitia pelaksana bantuan hidup dasar INASIA Sumsel dr. Zulkifli di lokasi pelatihan, mengatakan peserta dilatih langsung oleh para ahli bidang terapi intensif dan dokter spesialis anestesiologi Indonesia.

Dalam pelatihan peserta diajarkan serangkaian teknik pemberian bantuan hidup dasar terhadap korban gangguan pernafasan, jantung hingga korban kecelakaan.

Teknik bantuan hidup dasar itu di antaranya seperti cara identifikasi nilai kesadaran korban, melakukan resusitasi jantung dan paru, pemeriksaan denyut nadi, pembukaan jalan nafas hingga tindakan lanjutan (evakuasi).

Sehingga menurut dia, melalui pelatihan ini para peserta dapat memahami bagaimana merespons kondisi darurat, kemudian bisa memberikan pertolongan pertama, memperbesar potensi keselamatan hingga korban ditangani tenaga medis.

“Ini besar manfaatnya (memperbesar potensi keselamatan) dalam kondisi darurat, khususnya dalam kasus henti jantung yang saat ini menjadi penyebab tertinggi kasus kematian di berbagai belahan dunia,” kata Zulkifli selaku Dokter Spesialis Anstesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang.

Baca juga: Jasa Raharja Madiun beri pelatihan penanganan darurat korban laka
Baca juga: Indonesia-WHO bentuk pusat latihan multinasional dan tim medis darurat

 

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Ketua panitia pelaksana pelatihan bantuan hidup dasar Indonesian Society Of Intensivist Anesthesiologist (INASIA) dr. Zulkifli menerima secara simbolis penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena provinsi ini berhasil memecahkan rekor mencetak 6.000 telapak tangan anak Indonesia untuk kehidupan, di Dinning Hall Wisma Atlet, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (5/2/2023). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sumsel
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pemerintah provinsi setempat sangat mendukung kegiatan pelatihan bantuan dasar terhadap para pelajar dari para tenaga ahli anggota INASIA tersebut.

Sebab kondisi darurat dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan kepada siapa saja jadi, bantuan hidup dasar ini bukan hanya untuk perawat atau tenaga medis saja melainkan juga harus dimiliki oleh masyarakat, kata dia.

Karena manfaatnya sangat besar maka, Herman berharap pelatihan serupa dapat diselenggarakan berkelanjutan tidak sebatas pelajar namun menyasar kepada komunitas besar seperti anggota Pramuka dan Palang Merah Indonesia (PMI) se-Sumsel.

Pada kesempatan tersebut Herman Deru menerima secara simbolis penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena Provinsi Sumsel berhasil memecahkan rekor cetak 6.000 telapak tangan anak Indonesia untuk kehidupan.

Baca juga: Jasa Raharja gelar pelatihan gawat darurat pemandu wisata Labuan Bajo
Baca juga: RI-WHO pilih Unhan jadi pusat pelatihan darurat kesehatan multi-negara


Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023