Pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2022 sebesar 5,09 persen, berada di peringkat kedua setelah Sumatera Selatan.
Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 5,09 persen jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 3,43 persen.

Dengan angka pertumbuhan sebesar 5,09 persen tersebut, menurut BPS, perekonomian Kepri tahun 2022 berada pada peringkat 18 nasional, atau naik satu peringkat dibanding tahun sebelumnya di urutan 19.

"Secara regional se-Sumatera. Pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2022 sebesar 5,09 persen, berada di peringkat kedua setelah Sumatera Selatan yang mampu tumbuh sebesar 5,23 persen," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus, di Tanjungpinang, Senin.

Menurut Darwis, perekonomian Kepri triwulan IV 2022 dibanding dibanding triwulan IV 2022 juga tumbuh sebesar 6,40 persen. Hal ini menandakan kinerja ekonomi di Bumi Segantang Lada itu mulai menunjukkan peningkatan signifikan atau bisa dikatakan pemulihan ekonomi sudah terjadi seiring membaiknya penanganan pandemi COVID-19 sehingga berdampak positif terhadap geliat dunia usaha.

Dia memaparkan andil pertumbuhan ekonomi Kepri terbesar tahun 2022 disumbang oleh kategori industri pengolahan yang mampu berkontribusi sebesar 48,21 persen, diikuti konstruksi 19,21 persen, pertambangan dan penggalian 12,58 persen, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil dan sepeda 8,24 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 2,99 persen.

Lalu jasa keuangan dan asuransi 2,56 persen, informasi dan komunikasi 25 persen, administrasi pemerintahan ketahanan dan jaminan sosial wajib 2,33 persen, transportasi dan pergudangan 1,91 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum 1,58 persen, jasa pendidikan 1,35 persen, real estate 1,09 persen.

Selanjutnya, pengadaan listrik dan gas 1,06 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,86 persen, jasa lainnya 0,25 persen, pengadaan air pengolahan limbah dan daur ulang 0,19 persen, jasa perusahaan sekitar 0,05 persen.

"Hampir semua menunjukkan pertumbuhan positif, kecuali sektor pertambangan dan penggalian minus 7 persen, lalu jasa kesehatan dan kegiatan sosial minus 0,02 persen karena terjadi penurunan dalam pengamanan pandemi COVID-19," ujar Darwis.

Sedangkan dari segi pengeluaran, komponen yang memberikan andil pertumbuhan tertinggi pada tahun 2022 adalah komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang sebesar 1,86 persen, diikuti komponen pembentukan modal domestik bruto (PMTB) sebesar 1,55 persen, komponen net ekspor sebesar 1,19 persen dan komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit pengeluaran rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 0,01 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi sebesar 0,67 persen.

"Perekonomian Kepri tahun 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp308,84 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp190,16 triliun. PDRB per kapita Kepri pada tahun 2022 mencapai Rp141,68 juta," demikian Darwis Sitorus.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan I-2020 sebesar 2,06 persen
Baca juga: BI dan Apindo optimistis ekonomi Kepri triwulan III-2020 membaik

Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023