Ekonomi kita tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan pertumbuhan ekonomi daerah ini sepanjang tahun 2023 sebesar 5,20 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen.

"Hal itu berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri," kata Gubernur Ansar, di Tanjungpinang, Sabtu.

Selain itu, katanya lagi, pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2023 juga menjadi yang tertinggi se-Pulau Sumatera. Hal ini menunjukkan bahwa Kepri mampu bangkit dari dampak pandemi COVID-19 yang sempat membuat ekonomi minus di angka 3,80 persen pada tahun 2020.

Ansar mengucap syukur atas capaian ini dan mengapresiasi kerja keras seluruh elemen masyarakat yang berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.

"Alhamdulillah, semua program yang kami buat untuk masyarakat ada hasilnya. Ekonomi kita tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Tentu ini merupakan capaian yang patut disyukuri bersama," katanya pula.

Ansar juga menegaskan bahwa capaian ini merupakan bukti komitmen pemerintah provinsi untuk terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebagai indikator makro terpenting pascapandemi dengan semua program strategis pemerintah.

Beberapa contoh program strategis tersebut, antara lain bantuan modal tanpa bunga yang diberikan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pelaku usaha.

Kemudian, program "Kepri Terang" untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi yang juga meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di daerah terpencil dan perbatasan.

Lalu, peningkatan sarana prasarana transportasi, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara untuk memperlancar mobilitas dan konektivitas antardaerah.

"Termasuk peningkatan sarana komunikasi untuk mendukung digitalisasi di seluruh kabupaten/kota se-Kepri," ujar Ansar.

Ansar menyebutkan pertumbuhan ekonomi Kepri juga tidak terlepas dari andil pemerintah pusat yang memberikan perhatian besar kepada provinsi ini. Terbukti dengan kucuran anggaran pada tahun 2023 yang cukup besar untuk Kepri, seperti dana kesehatan untuk pembangunan rumah sakit jiwa dan operasional pemasangan ring jantung, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Selanjutnya, pengadaan kapal roro untuk pelayaran di daerah Kepri, yang bertujuan meningkatkan aksesibilitas dan integrasi antarpulau.

Kemudian, ada pula dana Inpres jalan, dengan Kepri mendapatkan jatah terbesar setelah Lampung, yang bertujuan memperbaiki infrastruktur jalan rusak dan membangun jalan baru.

"Hasilnya, pertumbuhan ekonomi Kepri terus meningkat dari tahun 2021 mencapai 3,43 persen, lalu tahun 2022 naik di angka 5,09 persen dan tahun 2023 meningkat 5,20 persen," ujar Ansar lagi.

Gubernur Ansar berharap pertumbuhan ekonomi Kepri akan terus berlanjut pada tahun 2024, sehingga memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Ia mengajak seluruh masyarakat Kepri terus bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun daerah berjuluk "Bumi Segantang Lada" tersebut.
Baca juga: Bappenas dirikan Pusat Inovasi Ekonomi Biru di Kepri
Baca juga: Proyeksi nilai tambah ekonomi biru capai 30 Triliun dolar AS pada 2030

Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024