Kuala Lumpur (ANTARA) - Petronas telah mencapai kesepakatan untuk menjual seluruh 74 persen kepemilikannya di Engen Limited kepada Vivo Energy.

Vivo Energy merupakan salah satu operator ritel bahan bakar terbesar di Afrika dan bagian dari perusahaan energi multinasional Vitol.

Presiden dan Kepala Eksekutif Grup Petronas Datuk Tengku Muhammad Taufik di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan selama hampir tiga dekade, Engen telah menjadi bagian penting dari portofolio bisnis Petronas.

Ia mengatakan dengan sejarah 140 tahun perusahaan yang panjang dan termasyhur, kekuatan dan kapabilitas Engen terus tumbuh sebagai pemimpin pasar yang berfokus pada pelanggan di Afrika Selatan.

Keputusan Petronas untuk mundur dari Engen dan membentuk kembali portofolionya didorong oleh prioritas bisnis yang berkembang.

“Kami sepenuhnya menghargai potensi Engen dan mengakui bahwa ini adalah langkah maju yang diperlukan untuk lebih mempercepat pertumbuhannya,” ujar dia.

Dengan fondasi yang kuat, kata dia, Vivo Energy tidak hanya akan mempertahankan operasi Engen, tetapi juga membantu mengarahkan perusahaan melalui fase pertumbuhan berikutnya.

Petronas pertama kali mengakuisisi saham Engen pada 1996 dan menjadi pemegang saham mayoritas pada 1998.

Bisnis utama Engen adalah pemasaran minyak bumi, pelumas dan cairan fungsional, bahan kimia dan layanan kenyamanan ritel.

Saat ini, Engen mengoperasikan jaringan ritel terbesar dengan sekitar 1.300 stasiun layanan di tujuh negara di Afrika sub-Sahara dan kepulauan di Samudera Hindia.

Grup Phembani yang merupakan mitra lama Petronas di Afrika dan pemegang saham Broad-Based Black Economic Empowerment (B-BBEE) Engen akan tetap menjadi pemegang saham di Engen bersama Vivo Energy.

Baca juga: PETRONAS dan ANDOC tanda tangani perjanjian eksplorasi di Al Dhafra
Baca juga: Petronas umumkan penemuan minyak pertama di Suriname

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023