Terdapat dua peluang investasi menjanjikan di Sulbar yang dapat dikelola investor.
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) mempromosikan perkebunan kopi dan aset wisata untuk menarik investasi luar daerah agar ekonomi Sulbar dapat meningkat.

Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik, di Mamuju, Sabtu, mengatakan kegiatan West Sulawesi Investment Forum yang digelar Pemprov Sulbar di Kota Balikpapan, Provinsi Kaltim untuk mempromosikan peluang investasi di Sulbar.

Ia mengatakan, terdapat dua peluang investasi menjanjikan di Sulbar yang dapat dikelola investor, yakni investasi perkebunan kopi di Kabupaten Mamasa.

Berdasarkan data pemerintah daerah setempat, produksi kopi Mamasa untuk kopi arabika mencapai sekitar 1.000 ton dengan luas areal mencapai 6.500 hektare, sementara produksi kopi robusta mencapai 961 ton dengan luas areal mencapai 5.000 hektare.

Selain itu, peluang investasi lainnya adalah wisata Pulau Karampuang yang terletak di depan Kota Mamuju sekitar satu kilometer.

"Pemerintah terus berupaya melengkapi fasilitas wisata Pulau Karampuang agar semakin menarik bagi wisatawan, selain panorama pantai yang indah, wisata Pulau Karampuang memiliki keindahan panorama bawah lautnya yang juga sangat menarik," katanya pula.

Dia mengatakan, potensi yang dimiliki Sulbar tersebut akan terus dipromosikan sehingga menarik investor melakukan investasi, dan Pemprov Sulbar berkomitmen akan memudahkan setiap investasi yang mendukung pembangunan daerah.

Ia mengatakan, Pemprov Sulbar sangat berharap Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dapat menopang pembangunan Sulbar melalui investasi, karena Sulbar kaya akan potensi yang bisa dikelola.

"Pemerintah Sulbar juga akan mendorong investasi di Sulbar di berbagai sektor seperti pertanian perikanan pertambangan dan lainnya untuk mendorong pembangunan Sulbar," katanya lagi.
Baca juga: Penjabat Gubernur undang lebih banyak investor optimalkan SDA Sulbar
Baca juga: Pemerintah Sulbar perkuat data pembangunan untuk tumbuhkan investasi

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023