"Setelah kami melakukan pendataan hingga Sabtu (11/2) malam, pengungsi gempa di Kota Jayapura yang ada di setiap tenda pengungsian sebanyak 3.555 jiwa, bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 2.500 jiwa," kata Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey, di Jayapura, Minggu.
Baca juga: Pemkot Jayapura tetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari
Untuk pendistribusian logistik kepada para pengungsi, Pekey berharap warga agar melaporkan kepada posko yang berada di tingkat distrik kemudian dikoordinasikan ke posko induk agar semua bisa terlayani dengan baik.
"Dalam distribusi logistik melalui satu pintu sehingga diharapkan tim tanggap darurat di distrik bisa meng-update data sehingga terkoordinasi dengan baik," katanya.
Baca juga: Pemkot Jayapura pastikan puskesmas tetap melayani warga pascagempa
Dia menjelaskan saat ini baru ada dua dapur umum yang telah melakukan pelayanan, yakni di Dox IX, Distrik Jayapura Utara oleh Kementerian Sosial dan di Kodim 1701/Jayapura.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Perbekalan dan Angkutan (Bekang) dan mereka siap, dan tinggal Dinas Sosial Kota Jayapura melakukan komunikasi untuk dukungan bahan makanan," katanya.
Baca juga: Untuk darurat gempa Jayapura, BNPB serahkan bantuan Rp1 miliar
Dia meminta warga terdampak bencana gempa yang hingga kini belum tersentuh agar segera melapor ke posko induk yang berada di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Jayapura.
"Kami juga minta seluruh warga agar tidak terlalu panik yang berlebihan tetapi selalu waspada sehingga tidak mengganggu aktivitas sosial lainnya," kata dia.
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023