Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya proses validasi data kemiskinan ekstrem guna mendapatkan hasil yang akurat dan tepat sasaran.

"Kemenko PMK mengingatkan pentingnya validasi data kemiskinan ekstrem agar akurat dan intervensi bisa dilakukan dengan tepat sasaran," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK Agus Suprapto dihubungi dari Jakarta, Senin.

Baca juga: Menko PMK: Optimalkan tiga program kunci hapus kemiskinan ekstrem

Agus yang pernah menjabat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK itu mengatakan, pada saat ini validasi data kemiskinan ekstrem tengah dilakukan di daerah-daerah.

"Dengan data yang akurat maka akan mendukung program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui berbagai strategi kebijakan," katanya.

Baca juga: Pimpinan DPRD paparkan 3 strategi tangani kemiskinan di Surabaya

Dengan demikian, kata dia, program kunci untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan jumlah kantong-kantong kemiskinan akan berjalan dengan baik.

Agus menjelaskan bahwa berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4. Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, kepala daerah memiliki tugas untuk menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem berdasarkan hasil musyawarah desa/kelurahan dan dibuktikan dengan berita acara musyawarah desa/kelurahan.

Baca juga: Menko PMK minta bupati Ngawi entaskan 12.000 warga miskin ekstrem

Selain itu, pemerintah daerah juga perlu menyusun program dan kegiatan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta mengalokasikan anggaran pada APBD kabupaten/kota dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, termasuk pemutakhiran data penerima dengan nama dan alamat.

"Bila dalam proses validasi diketahui ada keluarga miskin ekstrem yang belum masuk ke dalam daftar, maka bisa dikoordinasikan ke Kemenko PMK," katanya.

Baca juga: Wapres: Arahkan BLK Komunitas di daerah titik kemiskinan ekstrem

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak semua pihak mengoptimalkan tiga program yang menjadi kunci utama dalam mendukung upaya penghapusan kemiskinan ekstrem.

Pertama adalah melalui bantuan sosial dan subsidi dalam rangka mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem.

Baca juga: Belajar turunkan stunting dari Cilincing

Kedua, melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat miskin ekstrem. Ketiga, pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dalam rangka penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.

Pemerintah, kata dia, menargetkan menghapuskan angka kemiskinan ekstrem dari empat persen menjadi nol persen pada 2024. T.W004

Baca juga: Sekda Jateng minta OPD tingkatkan kolaborasi kurangi kemiskinan
Baca juga: PJ Gubernur DKI: Penanganan kemiskinan terkendala penambahan pendatang


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023