Mataram (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat mengedukasi sebanyak 50 orang atlet dan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB tentang bagaimana mengelola keuangan yang baik serta investasi apa saja yang aman dan berizin.

"Kegiatan edukasi ini sebagai bagian dari dukungan OJK NTB menyambut pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB XI yang akan diselenggarakan pada 18-26 Februari 2023," kata Kepala Sub Bagian Pengawasan IKNB dan Pasar Modal OJK NTB Muhammad Abdul Mannan, di Mataram, Senin.

Menurut dia, para atlet yang berjuang mengharumkan nama daerahnya perlu diberikan pemahaman sejak dini bagaimana mereka harus mengelola keuangan secara bijak melalui penggunaan produk keuangan yang legal dan aman.

Selain itu, cermat berinvestasi juga akan membantu mereka untuk menghadapi masa setelah pensiun sebagai atlet.

Oleh sebab itu, kata Muhammad, materi edukasi yang diberikan, yakni bagaimana cara pengelolaan keuangan, pengenalan industri jasa keuangan, waspada
pinjaman daring (online) ilegal, waspada investasi ilegal, perlindungan data pribadi.

Dalam kesempatan itu, Bursa Efek Indonesia Cabang NTB dan BRI Danareksa juga turut memberikan materi terkait pengenalan pasar modal, pengelolaan keuangan, produk dan layanan formal yang ada di pasar modal.

"Kesempatan ini juga kami manfaatkan untuk pengenalan tugas pokok dan fungsi OJK," ujar Muhammad.

Ia mengatakan edukasi kepada atlet dan pengurus KONI NTB juga bagian dari upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat NTB yang terus mengalami peningkatan.

Data OJK menyebutkan tingkat pemahaman keuangan masyarakat di NTB mencapai 65,45 persen atau meningkat sebesar 30,8 persen dan merupakan indeks literasi tertinggi kedua secara nasional.

Selain itu, indeks inklusi (akses) keuangan masyarakat di NTB, juga meningkat signifikan sebesar 19,61 persen dari 62,73 persen menjadi 82,34 persen.

Data itu merupakan hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022.

"Jadi kegiatan edukasi ini juga sejalan dengan sasaran prioritas Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025, yaitu pemuda dan profesi," kata Muhammad.

Sementara itu, Wakil Ketua KONI NTB Suhaimi mengakui bahwa para atlet memang mendapat kesempatan memperoleh pendapatan dalam jumlah besar, namun masa produktifnya relatif cukup singkat.

"Jadi harus diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang baik," ujarnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Tri Budi Prayitno juga berharap sinergi peningkatan literasi dapat terus dilanjutkan untuk mendukung peningkatan literasi keuangan masyarakat NTB yang saat ini menempati urutan tertinggi ke-2 secara nasional.

Baca juga: OJK-FWE NTB edukasi mahasiswa dari 14 kampus tentang industri keuangan
Baca juga: OJK catat penyaluran kredit perbankan di NTB capai Rp55 triliun
Baca juga: OJK-PIM NTB bersinergi cerdaskan UMKM perempuan berbisnis digital

 

Pewarta: Awaludin
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023