Ada lembar kontrol yang nantinya Babinsa, Binmas, dan unsur Puskesmas mencatat perkembangan anak
Jakarta (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0502 Jakarta Utara menyalurkan bantuan berupa 244 paket  susu dan telur untuk menjaga tumbuh kembang ratusan anak balita di Jakarta Utara, Selasa.

Komandan Kodim 0502 Jakarta Utara Kolonel Infanteri Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang mengatakan pendistribusian 244 paket susu dan telur dikhususkan bagi keluarga balita mengalami tengkes di lima kelurahan pada masing-masing wilayah Komando Rayon Militer (Koramil) se-Jakarta Utara.

“Bertepatan hari kasih sayang, kami mencoba untuk berbagi kepada sesama, khususnya warga yang anak-anaknya stunted. Tujuannya berkurang signifikan anak-anak stunted di wilayah,” kata Frega di Markas Kodim 0502 Jakarta Utara, Selasa.

Tidak berhenti di sini, kata Frega, jajarannya yang tergabung dalam Forum Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Utara secara berkesinambungan mencatat pertumbuhan dan perkembangan anak balita melalui lembar kontrol selama tiga bulan ke depan.

Lembar kontrol tersebut dijadikan sebagai alat kendali, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak balita di Jakarta Utara bisa diketahui.

“Kami coba selama tiga bulan. Ada lembar kontrol yang nantinya Babinsa, Binmas, dan unsur Puskesmas mencatat perkembangan anak yang tujuannya berkurang signifikan anak-anak stunted,” kata Frega.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyebut ada 251 dari 1.822 anak di wilayahnya yang terbebas dari stunted, terlihat dari indikator tinggi sesuai anak sebaya, sesuai standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

“Kami optimistis bahwa stunted tidak sampai mengganggu perkembangan otak. Kami ukur ternyata anak kurang tinggi di usianya berdasarkan standar WHO. Ini kami bantu antara lain dengan kegiatan seperti ini. Semua pihak terlibat termasuk Forkopimko yang menjadikan prioritas terhadap asupan gizi anak,” ujar Ali.

Tak hanya fokus pada penanggulangan, Ali menerangkan anak remaja dan pasangan yang baru menikah menjadi perhatian pemerintah sebagai upaya dalam pencegahan. Sosialisasi digencarkan, termasuk pengecekan sekaligus pemberian vitamin penambah darah bagi calon ibu yang menderita anemia.

“Kasus stunted ini harus dituntaskan menyeluruh," kata Ali.

Misalnya dengan pemberian sosialisasi sejak remaja dan pasangan yang baru menikah. Kesehatan remaja yang merupakan calon ibu dicek darahnya apakah anemia atau tidak. Kalau anemia, penanggulangan diberikan obat penambah darah. Begitu pun masa kehamilan dan masa perkembangan anak dicek melalui pelayanan posyandu.
Baca juga: Belajar turunkan stunting dari Cilincing
Baca juga: Pemkot Jakut imbau pasutri pahami pola asuh anak sebelum kehamilan
Baca juga: Pemkot Jaksel tanam kelor untuk cegah tengkes

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023