Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia mengerahkan tim peninjau khusus ke Damaskus guna mendapatkan gambaran dan penilaian lapangan tentang bentuk bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan korban gempa bumi di Suriah.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan persnya di Putrajaya, Selasa, menyebutkan tim tersebut dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal Hubungan Bilateral Kementerian Luar Negeri yang didampingi perwakilan NADMA, Kementerian Kesehatan Malaysia, Kepolisian Kerajaan Malaysia, Angkatan Bersenjata Malaysia dan juga perwakilan  Asosiasi Bulan Sabit Merah dan MERCY Malaysia.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan rincian tentang realitas situasi di Suriah, lokasi yang terkena dampak parah dan mengidentifikasi kebutuhan dasar kritis yang sangat dibutuhkan saat ini.

Tim juga akan membangun jaringan komunikasi dengan otoritas Suriah dalam menilai rute aman untuk misi pengiriman bantuan.

Pada Senin (13/2), Sekretariat Pendistribusian Bantuan Kemanusiaan ke Suriah pada Kementerian Luar Negeri juga telah berdiskusi dengan Kuasa Usaha Sementara Kedutaan Besar Suriah di Kuala Lumpur.

Baca juga: Dana kemanusiaan Malaysia untuk Turki dan Suriah capai Rp69 M

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kedutaan Besar Suriah di Kuala Lumpur dan Konsul Kehormatan Malaysia di Damaskus, kebutuhan dasar kritis dan esensial bagi korban gempa di Suriah adalah bahan makanan, obat- obatan dan peralatan medis.

Kementerian Luar Negeri Malaysia mengimbau warga Malaysia yang ingin menyumbang korban gempa di Turki dan Suriah agar menyalurkannya melalui Dana Bencana Kementerian Luar Negeri (TBKLN) yang diawasi oleh Kementerian Luar Negeri.

Sumbangan yang diberikan memenuhi syarat untuk pembebasan pajak penghasilan berdasarkan Pasal 44(6) Undang- Undang Pajak Penghasilan (ACP) 1967.

Kementerian Luar Negeri Malaysia juga mengimbau warga Malaysia di Turki, Suriah, dan negara- negara terdekat agar waspada dan selalu mengikuti perkembangan terkini serta mematuhi saran yang dikeluarkan oleh otoritas setempat.

Dalam sesi dengar pendapat di Gedung Dewan Rakyat, Kuala Lumpur, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan sejak awal sudah diputuskan membantu korban bencana di negara itu dan mengirimkan obat-obatan walau Amerika Serikat belum mencabut sanksi kepada Suriah.

Baca juga: Malaysia pangkas subsidi golongan kaya untuk tekan utang negara

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023