Makassar (ANTARA) - Tim bantuan medis Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan telah membangun tenda darurat untuk pelayanan kesehatan bagi korban gempa di Turki.

Tim medis Unhas berjumlah lima orang itu tergabung dalam rombongan Emergency Medical Tim (EMT) yang berada di bawah koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian (Kemenkes) RI.

Salah satu tim Unhas, dr Hisbullah melaporkan dari Turki dan diterima dari keterangannya di Makassar, Kamis, bahwa ia bersama rekannya telah tiba di Kota Hatay, Turki, yang merupakan salah satu lokasi terdampak gempa cukup berat.

"Seluruh tim dokter dan tentara nasional Indonesia bergotong royong membangun kurang lebih 20 tenda yang akan dimanfaatkan sebagai rumah sakit lapangan dan tenda pendukung lainnya untuk memaksimalkan bantuan yang berasal dari Indonesia," jelas  Hasbullah.

Selain menjadi lokasi pelayanan kesehatan, puluhan tenda itu juga akan menjadi pusat informasi bagi korban terdampak gempa.

Sebelumnya, Tim Medis Unhas beserta rombongan lainnya berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma menggunakan dua pesawat, yakni pesawat Boing 747 TNI-AU dan Hercules TNI-AU pada Sabtu pagi (11/02).

Rombongan yang berangkat terdiri dari 47 orang personel Basarnas, 10 anggota Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim EMT sebanyak 110 orang.

Secara umum, Unhas selalu proaktif dan terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan termasuk bencana di Turki yang juga tidak hanya menjadi tanggungjawab negara.

Perguruan tinggi hadir dengan memberikan bantuan, khususnya bantuan di bidang kesehatan.

Tim dokter Unhas ini bukan pertama kali menjalankan tugas kemanusiaan ke luar negeri, tetapi sudah memiliki jam terbang tinggi membantu korban bencana di berbagai belahan dunia sesuai komitmen sebagai kampus humaniversity.

Baca juga: Mahasiswa hingga pemandu wisata dilibatkan penanganan gempa Turki
Baca juga: Tim medis Unhas dirikan posko kesehatan bantu korban gempa Turki
Baca juga: Wali kota Jambi berikan bantuan kepada mahasiswa korban gempa Turki

​​​​

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023