Tanah ambles ini kejadiannya mulai Selasa (14/2) kemarin curah hujan tinggi, kemudian tanah ini ambles, dan kemarin Rabu (15/2) siang baru setengah meter, sekarang amblesnya mencapai dua meter, mudah-mudahan tidak ambles lagi
Bantul (ANTARA) - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kejadian tanah ambles dan mengancam empat rumah warga di wilayah Pedukuhan Kalangan, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan.

"Tanah ambles ini kejadiannya mulai Selasa (14/2) kemarin curah hujan tinggi, kemudian tanah ini ambles, dan kemarin Rabu (15/2) siang baru setengah meter, sekarang amblesnya mencapai dua meter, mudah-mudahan tidak ambles lagi," kata Lurah Bangunjiwo, Parja di Bantul, Kamis.

Menurut dia, setidaknya ada empat rumah milik warga yang rawan terdampak kejadian gerakan tanah akibat cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir ini dan penghuninya harus mengungsi ke tempat tinggal yang lebih aman.

"Kemudian di sekitar ini yang terdampak kalau warganya ada tujuh KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah 15 orang. Tetapi yang mengungsi itu ada 12 orang, yang terancam ada empat rumah," katanya.

Dia mengatakan ada keluarga yang tidak mengungsi ke tempat tinggal atau rumah lain karena pemilik rumah mempercayai jika tanah yang berada di bawah bangunan masih kuat, tidak akan ambles karena cuaca ekstrem.

Baca juga: Peneliti UGM lakukan pengeboran tanah di lokasi jalan ambles Sriharjo

"Kita juga sudah lihat dan bangunannya rumah yang satu ini tetap kokoh tidak ada pergerakan. Jadi yang mengungsi 12 orang di dekat sini di tempat keluarganya," kata Lurah Bangunjiwo itu.

Dia mengatakan hasil pemantauan di lapangan bersama relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bangunjiwo dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, tanah yang ambles panjangnya mencapai 40 meter dengan lebar 20 meter.

"Kalau dihitung totalnya 800 meteran. Kejadian ini baru pertama, selama ini belum pernah. Sampai saat ini penanganan sementara kemarin kita baru mengerahkan relawan FPRB dibantu dari BPBD untuk memantau dan mengamankan warga sekitar," katanya.

Dia mengatakan warga yang rawan terdampak juga disarankan mengungsi antisipasi kejadian yang tidak diinginkan selanjutnya.

"Dari kelurahan sudah minta data dari masing-masing KK untuk kita bantu sembako untuk warga yang terdampak, kita ambilkan dari dana penanganan bencana memang ada posnya. Sementara itu warga sudah mengurangi pepohonan yang ada, agar beban tanah berkurang, tidak terlalu berat," katanya.

Baca juga: Tanah bergerak di Wonosobo-Jateng akibatkan jalan ambles
Baca juga: Peneliti UGM: Kadar air tanah tinggi penyebab longsor di Sriharjo DIY


 

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023