Dalam konsep Rencana Keselamatan Penerbangan Nasional 2021-2023, Indonesia menempatkan LOC-I sebagai Kategori Berisiko Tinggi dalam penerbangan,
Jakarta (ANTARA) - Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan Capt. M Mauluddin menegaskan komitmennya untuk mengutamakan keselamatan dan melakukan upaya mitigasi risiko kecelakaan penerbangan sehingga penumpang merasa aman dan nyaman saat bepergian dengan pesawat udara.

"Dalam konsep Rencana Keselamatan Penerbangan Nasional 2021-2023, Indonesia menempatkan LOC-I sebagai Kategori Berisiko Tinggi dalam penerbangan,” kata Capt. M Mauluddin dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan saat menghadiri seminar dan demonstrasi terkait Upset Prevention and Recovery Training (UPRT) yang diadakan Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional (INACA) bekerja sama dengan pabrik pesawat Airbus.

Baca juga: Inaca-Airbus latih awak pesawat cegah kondisi membingungkan

Seminar diikuti oleh 124 pilot dari berbagai type rating. Sedangkan untuk demonstrasi di dalam simulator, diikuti oleh 40 pilot dengan type rating Airbus dari berbagai maskapai.

Dikatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementeran Perhubungan juga telah mengambil langkah-langkah strategis untuk melaksanakan dan mengembangkan UPRT.

Langkah itu di antaranya adalah melakukan penelitian dan pengembangan sistem pelatihan berbasis UPRT melalui Puslitbang Hubungan Udara, lokakarya dengan pemangku kepentingan penerbangan Indonesia, membuat draf Surat Edaran Pedoman Teknis UPRT, dan draf peraturan terkait UPRT sesuai dengan Standar ICAO Document 10011.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja mengatakan seminar ini merupakan dukungan INACA dan Airbus dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia di bidang aviasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia.

"Selain itu juga untuk mendukung persiapan implementasi penuh UPRT di Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan oleh Tim dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara atau DKPPU," katanya.

Denon mengatakan keselamatan penerbangan adalah hal yang utama pada operasional penerbangan yang mempengaruhi pada semua aspek pada penerbangan, termasuk bisnis penerbangan. Bahkan bisnis penerbangan sering disebut juga sebagai bisnis keselamatan.

"Semakin tinggi tingkat keselamatan penerbangan, akan semakin tinggi juga kepercayaan penumpang untuk terbang," katanya.

Baca juga: Kemenhub mulai uji kelaiklautan kapal jelang angkutan Lebaran 2023

Airbus representative di Asia Tenggara menyatakan bahwa saat ini jumlah kecelakaan pesawat sudah sangat jauh menurun dibanding beberapa dekade lalu. Namun demikian bukan berarti tidak ada kecelakaan lagi. Oleh karena itu, upaya mitigasi untuk meminimalkan kecelakaan penerbangan sangat perlu dilakukan.

Peristiwa kehilangan kendali dalam penerbangan atau LOC-I (Loss of Control In-flight) merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan pesawat. Bahkan untuk pesawat ringan, LOC-I merupakan penyebab tertinggi kedua pada kecelakaan pesawat.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) telah berkomitmen untuk meminimalkan dampak dari LOC-I dengan beberapa cara, seperti misalnya dengan meningkatkan kemampuan keselamatan pada pesawat serta meningkatkan kemampuan kru pesawat untuk mengenali, menghindari dan memulihkan diri dari kehilangan kendali dalam penerbangan.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023