Sydney (ANTARA) - Gubernur bank sentral Australia pada Jumat menegaskan kembali kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diperlukan di bulan-bulan mendatang untuk memastikan pengembalian inflasi ke kisaran target 2-3 persen.

Berbicara di hadapan anggota parlemen, Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Philip Lowe mengatakan seberapa besar kenaikan tingkat suku bunga akan bergantung pada perkembangan ekonomi global, bagaimana pengeluaran rumah tangga berevolusi dan prospek inflasi dan pasar tenaga kerja.

"Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, Dewan memperkirakan kenaikan lebih lanjut akan diperlukan selama beberapa bulan ke depan untuk memastikan inflasi kembali ke target dan periode inflasi tinggi ini hanya bersifat sementara," kata Lowe.

"Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke kisaran target."

Bank sentral pekan lalu menaikkan suku bunga seperempat poin ke level tertinggi satu dekade sebesar 3,35 persen, membawa pengetatan sejak Mei lalu menjadi 325 basis poin. Namun kenaikan lebih lanjut akan diperlukan untuk menahan inflasi, yang berjalan pada level tertinggi tiga dekade.

Pasar merespons dengan menaikkan ekspektasi suku bunga tertinggi menjadi sekitar 4,1 persen dari 3,6 persen sebulan sebelumnya, menyiratkan tiga kenaikan suku bunga lagi sedang menunggu.

Lowe mengatakan ekonomi Australia masih mungkin menuju soft landing, terutama jika ekspektasi inflasi dan upah tetap terkendali.

"Tapi mungkin juga kita terlempar dari jalan sempit itu," katanya.

Fakta bahwa Dewan bertemu setiap bulan sering memberikannya kesempatan untuk mengevaluasi bagaimana risiko berkembang dan merespons secara fleksibel, tambahnya.


Baca juga: Bank sentral Australia pertimbangkan stop kenaikan suku bunga
Baca juga: Inflasi Australia melonjak lagi, bakal banyak kenaikkan suku bunga
Baca juga: Dolar Aussie jatuh setelah bank sentral naikkan suku bunga lebih kecil

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023