Presiden menyebutkan tiga strategi ekonomi yang inklusif. Pertama, menekan inflasi, kedua investasi dan ketiga hilirisasi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar menegaskan pentingnya menjaga keamanan nasional yang kondusif untuk memelihara pertumbuhan ekonomi nasional.

"Presiden menyebutkan tiga strategi ekonomi yang inklusif. Pertama, menekan inflasi, kedua investasi dan ketiga hilirisasi," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT Boy Rafli Amar saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang mengusung tema "Bersama memperkuat persatuan dan kesatuan untuk Indonesia damai dan harmoni".

Komjen Boy mengatakan meskipun arahan tersebut disampaikan Kepala Negara kepada TNI dan Polri, namun lembaga yang dipimpinnya masih memiliki tugas utama yang bersinggungan dengan hal tersebut.

Baca juga: BNPT sebut PMI di negara maju rawan terpapar radikalisme

Baca juga: Kepala BNPT buka Rakernas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme


Jenderal bintang tiga tersebut mengatakan jika keamanan suatu negara kondusif maka pertumbuhan ekonomi akan baik, inflasi bisa ditekan serta distribusi barang berjalan lancar karena tidak ada gangguan.

Hal tersebut secara tidak langsung akan menarik minat investasi bagi masyarakat baik di dalam maupun dari luar negeri untuk berinvestasi di Tanah Air, kata lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 tersebut.

Kepala BNPT bergelar adat Datuak Rangkayo Basa tersebut menyakini program hilirisasi yang digaungkan pemerintah pusat saat ini bisa berjalan dengan baik apabila didukung dengan sektor keamanan yang kondusif.

"Bapak Presiden yakin kesejahteraan bisa dicapai termasuk upaya Indonesia untuk menjadi negara maju dan tidak lagi menjadi negara berkembang," ujarnya.

Baca juga: BNPT serukan semua pihak lawan radikalisme dan terorisme

Presiden, sambung dia, ingin Indonesia terus memacu pertumbuhan ekonomi di tengah lingkungan strategis yang tidak menguntungkan pascapandemi COVID-19 maupun perang Rusia dan Ukraina yang membuat dunia penuh dengan ketidakpastian.

Di satu sisi, mantan Kapolda Papua dan Banten tersebut mengatakan Indonesia patut bangga karena di kawasan ASEAN Indonesia merupakan satu-satunya anggota G20. Artinya, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju.

"Kalau keamanan nasional ini baik maka ekonomi akan tumbuh dengan sehat serta tingkat kemakmuran akan baik, dan pengangguran bisa ditekan," tuturnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023