Kiev (ANTARA) - Bank sentral Ukraina pada Kamis memperkenalkan uang kertas baru pecahan 20 hryvnia (Rp8.278) untuk memperingati satu tahun invasi Rusia.

Salah satu sisi uang tersebut bergambar tiga serdadu sedang mengibarkan bendera nasional Ukraina.

Sisi lainnya menampilkan gambar dua tangan yang terikat lakban. Ini adalah kiasan tentang kejahatan perang yang menurut Ukraina dilakukan oleh pasukan Rusia.

Moskow membantah tuduhan itu.

"Untuk memperingati hari dimulainya perang tersebut, kami memutuskan untuk meluncurkan uang kertas peringatan yang akan menggambarkan emosi, pola, konten dan hal-hal ikonis," kata Gubernur Bank Nasional Ukraina Andriy Pyshnyi.

Baca juga: Setelah dikritik Prigozhin, Rusia akhirnya pasok lagi Kelompok Wagner

Saat menyampaikan presentasi di Kiev, dia mengaku pihaknya telah bekerja keras menjaga ekonomi Ukraina tetap kuat dan stabil sejak invasi besar-besaran Rusia mulai 24 Februari tahun lalu.

Musim panas lalu, Bank Nasional Ukraina menjaga nilai tukar hryvnia pada 36,27 per dolar AS dengan melakukan intervensi secara berkala di pasar uang.

Berkat dukungan dana miliaran dolar AS dari mitra-mitra Barat-nya, cadangan devisa Ukraina naik hingga hampir 30 miliar dolar (sekitar Rp456,2 triliun).

Angka itu sedikit lebih tinggi dari nilai cadangan sebelum perang.

Ukraina juga telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap lembaga-lembaga keuangan Rusia.

Pyshnyi mengatakan akan mengedarka 300 ribu lembar uang baru berfitur keamanan inovatif itu.

Baca juga: Turki desak diplomasi tanpa henti untuk akhiri perang di Ukraina

Para pejabat bank sentral Ukraina mengatakan perlu waktu delapan bulan untuk merancang dan memproduksi uang baru tersebut.

Bank sentral juga akan menerbitkan seri uang kertas peringatan serupa untuk mengabadikan perang secara visual

Mereka mengungkapkan sedang merancang uang kertas baru untuk memperingati kemenangan dan rekonstruksi Ukraina.

"Selama tahun ini, rakyat Ukraina telah menyadari bahwa kekuatan mereka, keberartian mereka, kemampuan mereka bukan hanya untuk bertahan tetapi juga untuk menang, menang tanpa memaafkan satu pun kejahatan perang, satu pun rumah yang hancur," kata Pyshnyi.

"Kemenangan ini akan diraih dengan pengorbanan sangat besar, tetapi hal itu akan terwujud dan menjadi milik kita."

Baca juga: Rusia dianggap ancaman keamanan terbesar bagi Swedia

Sumber: Reuters
 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023