mulai pelaporan semester I 2023 pada bulan Juli nanti, tenant kawasan sudah dapat melaporkan hasil pemantauannya lewat MONIJA
Jakarta (ANTARA) - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (kode saham: KIJA) meluncurkan sistem pelaporan pengelolaan lingkungan secara dalam jaringan (daring) bernama Monitoring Online Lingkungan Jababeka (MONIJA) untuk Kawasan Industri Jababeka Cikarang.

General Manager PT Jababeka Infrastruktur Vega Violetta dalam keterangan di Jakarta, Senin, menjelaskan MONIJA adalah Pelaporan Elektronik Bidang Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau kegiatan dengan sistem website yang menggantikan pelaporan cetak.

“Sistem telah di-develop sejak tahun lalu dan mulai hari ini kami sosialisasikan. Diharapkan, mulai pelaporan semester I 2023 pada bulan Juli nanti, tenant kawasan sudah dapat melaporkan hasil pemantauannya lewat MONIJA,” ujar Vega.

Dia mengatakan pelaporan bisa melalui website MONIJA yaitu https://monija.jababekainfra.com, yang dapat diakses melalui komputer maupun ponsel pintar.

Dia menjelaskan sistem MONIJA merupakan bentuk komitmen pengelola kawasan dalam mewujudkan visi sebagai perusahaan pengelola infrastruktur dan township modern berbasis teknologi digital 4.0 dengan manusia menuju society 5.0.

Baca juga: Jababeka alokasikan belanja modal Rp400 miliar pada tahun ini

Baca juga: Jababeka bidik 'marketing sales' capai Rp2 triliun di 2023


Adapun, salah satu langkah perubahan yang dilaksanakan adalah perubahan sistem pelaporan hard copy menjadi secara daring.​​

“Bisa dikatakan bahwa Jababeka menjadi pengelola kawasan pertama yang menerapkan pelaporan pengelolaan lingkungan online yang berbasis digital 4.0 di Indonesia,” ujar Vega.

Dalam kesempatan sama, juga dilakukan penandatanganan kerja sama terkait pengelolaan limbah B3 di Kawasan Industri Jababeka antara PT Jababeka Infrastruktur dengan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PT PPLI).

Dengan kerja sama ini, diharapkan bisa membantu mendekatkan fasilitas pengelolaan limbah B3 kepada tenant kawasan, mulai dari menyediakan tim administrator, armada pengangkutan dan kemasan Limbah B3 di Kawasan Industri Jababeka, membantu pembuatan akun festronik, memastikan pengelolaan sampai dengan pemusnahan limbah B3 sesuai regulasi.

Senior Sales Industrial Manager PT. PPLI Imam Zulkarnain menyampaikan pentingnya mengolah limbah B3 yang dihasilkan karena dapat berdampak pada kesehatan manusia, sebagai contoh limbah yang mengandung PCBs (Polychlorinated Biphenyls) dapat memicu penyakit degeneratif, seperti kanker, penurunan daya tahan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

“Saat ini, PPLI menjadi satu-satunya yang memiliki teknologi pengolahan limbah PCBs di Indonesia,” ujar Imam.

Baca juga: Kawasan industri RI umumkan siap capai nol emisi karbon di WEF

Baca juga: Pertama di Asia Tenggara, Jababeka jadi klaster industri nol emisi


Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023