Washington (ANTARA) - Dua gempa bumi dahsyat yang mengguncang Turki pada 6 Februari membuat negara ini menelan kerugian fisik langsung mencapai 34,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp521 triliun.

Angka itu bahkan lebih kecil dibandingkan dengan total dana dibutuhkan untuk proses rekonstruksi dan pemulihan pascagempa yang diperkirakan dua kali lipat dari kerugian fisik langsung itu, kata Bank Dunia pada Senin.

Bank Dunia memperkirakan gempa bumi dahsyat itu juga bakal memangkas paling sedikit setengah poin persentase pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Turki pada 2023 dari semula empat persen menjadi 3,5 persen, kata Direktur Bank Dunia Humberto Lopez kepada wartawan.

Baca juga: RS lapangan Indonesia di Turki diserbu pasien jelang akhir layanannya

Situasi di Suriah yang juga terdampak gempa bumi dahsyat itu sungguh mengerikan, kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah Anna Bjerde.

Bank Dunia segera merilis perkiraan kerugian yang dialami Suriah akibat gempa itu Selasa esok.

Sumber: Reuters

Baca juga: Delegasi kemanusiaan RI dan tim INASAR tiba kembali dari TurkiBaca juga: KBRI Ankara kembali distribusikan bantuan bagi WNI terdampak gempa
 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023