Jakarta (ANTARA) - Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya Kemenparekraf Amir Hamzah mengatakan bahwa pameran busana muslim memiliki peran penting sebagai menjadi katalisator pertumbuhan industri hijab dan busana bermodel sopan atau modest fashion di Indonesia.

"Pameran busana muslimah tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan desain hijab dan busana muslimah, tapi juga bisa adi forum membangun jaringan bisnis. Dengan demikian, acara ini dapat menjadi katalisator pertumbuhan industri hijab dan modest fashion di Indonesia," kata Amir dalam sebuah acara temu media di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, acara-acara festival busana muslim juga dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi ekonomi nasional sebab berpotensi mendatangkan wisatawan muslim yang tertarik kepada hijab dan modest fashion.

"Ini dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Indonesia dan kontribusi ekonomi pariwisata," ujar Amir.

Amir menjelaskan bahwa industri fesyen khususnya modest memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.

Pada paruh pertama tahun 2022, nilai ekspor fesyen mencapai 2,85 miliar dolar AS (sekitar Rp43 triliun) atau naik 39,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, Indonesia masih berada di posisi ke-13 eksportir pakaian muslim dunia dengan pangsa pasar 1,86 persen atau berada di bawah China, Bangladesh, dan Vietnam.

Adapun lima besar negara tujuan ekspor fesyen muslim Indonesia yaitu Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Kanada, dan Korea Selatan.

"Artinya, masih banyak peluang untuk kita meningkatkan ekspor," kata Amir.

Dalam membantu pertumbuhan industri fesyen, Amir mengatakan Kemenparekraf berkonsentrasi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pangsa pasar.

Menurut Amir, Indonesia memiliki banyak perancang busana yang andal dalam menciptakan merek-merek modest fashion kelas dunia. Untuk itu, Kemenparekraf mendorong pelaku industri untuk membangun ekosistem yang mendukung mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.

"Kemenparekraf juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberdayakan pelaku industri ekonomi kreatif di subsektor fesyen," ujarnya.


Baca juga: Ranti tampilkan koleksi baru 2023 Golden Sahara

Baca juga: IFC: Industri "modest fashion" fokus pemulihan di 2023

Baca juga: Kami. beri bocoran koleksi Ramadhan dan lebaran 2023

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023