Washington (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat pada Kamis (2/3) menyerukan kepada berbagai perusahaan agar mematuhi pemberlakuan sanksi terkait Rusia setelah serangan yang dilakukan pemerintah Rusia ke Ukraina.

Pemerintah AS memperingatkan bahwa kegagalan untuk melakukan hal itu dapat mengakibatkan potensi penuntutan atau tindakan penegakan hukum.

Kalangan bisnis seharusnya menyadari mengenai taktik yang digunakan untuk menghindari larangan dan sanksi kepada Rusia, termasuk penggunaan perusahaan cangkang, perusahaan palsu, dan informasi pengiriman yang tidak jelas, di antara beragam tanda peringatan, menurut keputusan bersama Departemen Kehakiman, Departemen Perdagangan, dan Departemen Keuangan AS.

Panduan tersebut menyebutkan negara-negara seperti China, Armenia, Turki dan Uzbekistan sebagai daerah yang menjadi "titik alih muatan" hingga "mengalihkan barang terlarang secara ilegal ke Rusia atau Belarus".

"Bisnis dari semua kalangan harus bertindak dengan tanggung jawab dengan menerapkan pengendalian kepatuhan yang ketat," kata keputusan bersama tersebut.

AS, Eropa dan mitra lainnya telah menerapkan sejumlah sanksi yang beragam mulai dari individu hingga entitas setelah tentara Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu, dalam upaya untuk mengakibatkan kerugian ekonomi bagi Moskow.

Baca juga: Imbas sanksi, aplikasi bank digital Rusia dihapus dari App Store

Sanksi tersebut membekukan setiap aset di AS dan mencegah adanya bisnis dengan pihak yang diberi sanksi.

Departemen-departemen itu menyebut tentang "para pelaku jahat terus berupaya menghindari sanksi dan pengendalian ekspor ke Rusia," termasuk melalui penggunaan penghubung pihak ketiga.

Departemen Perdagangan AS baru-baru ini telah menerapkan pembatasan ekspor kepada hampir 90 perusahaan Rusia dan negara ketiga, termasuk sejumlah perusahaan di China, karena terlibat dalam upaya menghindari sanksi guna mendukung sektor pertahanan Rusia, serta melarang mereka untuk membeli barang seperti semikonduktor.

AS juga sedang berupaya mencegah komponen-komponen yang ditemukan di pesawat nirawak Rusia dapat mencapai medan pertempuran di Ukraina.

Sumber : Reuters

Baca juga: AS desak perusahaan-perusahaan untuk patuhi sanksi terkait Rusia

Baca juga: 86 individu jadi sasaran sanksi terbaru Uni Eropa kepada Rusia

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023