Mojokerto (ANTARA) -
Bupati Mojokerto Jawa Timur Ikfina Fahmawati meresmikan Wisata Kampung Durian di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu.
 
"Ini adalah suatu hal yang perlu disyukuri. ini perlu dipertahankan agar durian ini menjadi komoditi yang diandalkan oleh Desa Duyung. Tidak perlu wisata yang aneh-aneh. Cukup durian ini saja. Tinggal bagaimana kita tarik wisatawan dari luar untuk menikmati durian di sini," tuturnya.
 
Ia mengatakan peresmian kampung durian itu memperkuat destinasi wisata yang ada di wilayah Kecamatan Trawas karena potensi durian yang cukup besar di wilayah tersebut, baik yang berada di hutan yang dikelola Perhutani maupun di lahan pekarangan milik warga.
 
Dalam kesempatan tersebut Bupati Ikfina juga memberikan santunan jaminan kematian kepada tiga warga Desa Duyung yang berstatus pekerja bukan penerima upah senilai masing-masing Rp42 juta.

Baca juga: Masyarakat Temanggung gelar tradisi "wiwit durian"

Baca juga: Durian varietas baru sekelas Black Thorn dikenalkan Gubernur Khofifah
 
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengatakan  buah durian di Desa Duyung ini memang menjadi potensi yang luar biasa dalam pengembangan wisata desa.
 
Ia mengatakan, kini sudah ada ratusan hektare tanaman durian yang bisa dipanen setiap tahun baik di lahan milik penduduk maupun di lahan milik Perhutani yang semuanya juga dikelola penduduk.
 
Ia berharap melalui kampung durian ini Desa Duyung bisa menjadi sentra produksi durian dan pengolahan produk berbahan durian. Sehingga, melalui durian ini bisa mensejahterakan seluruh masyarakat Desa Duyung.
 
"Untuk itu tugas kita adalah bagaimana durian ini secara utuh memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dari buahnya, isinya maupun kulit. Kalau bisa kulitnya juga bisa kita olah menjadi sesuatu yang berharga," ucapnya.
 
Kepala Desa Duyung Juniarto Bambang S mengatakan tingginya permintaan durian membuat perputaran ekonomi di desa dengan dua dusun ini mengalami peningkatan. Bahkan, per harinya bisa capai Rp3 juta per rumah khususnya di musim durian sekarang.
 
"Setiap hari kampung ini dipenuhi deretan mobil mewah selalu berjajar parkir di depan rumah warga. Per hari per rumah bisa jual 100 biji lebih. Jika dirata-rata harganya Rp25-30 ribu, maka per rumah bisa capai Rp2-3 juta per hari. Artinya, dalam musim durian ini perputaran ekonomi di Desa Duyung bisa mencapai ratusan juta,’’ ucapnya.*

Baca juga: Inovasi brem kulit durian mahasiswa Unair raih emas di Thailand

Baca juga: Pemkab Kulon Progo selenggarakan Heboh Durian 2023 di Embung Tonegoro

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023