Pontianak (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie mengaku optimistis sektor usaha properti masih bergairah.

"Mengapa masih optimistis karena ekonomi Indonesia secara makro masih bertumbuh cukup baik, sedangkan negara lainnya mengalami resesi. Kalau sektor properti tumbuh 10 persen sudah cukup baik," ujarnya saat memberikan sambutan pada Rakerda REI Kalimantan Barat(Kalbar) di Kubu Raya, Kamis.

Ia menjelaskan meski ekonomi tetap tumbuh, pengembang harus tetap menerapkan manajemen resiko karena kue dan persaingan usaha masih ketat.

"Kemudian pengembang juga harus memiliki strategi yakni sinergi dengan pemerintah daerah," katanya.

Terkait ia meyakini perkembangan properti di Kalbar  akan semakin baik, apalagi provinsi ini  memiliki kekayaan dari sumber daya alam berupa sawit, tambang dan lainnya.

"Semua ada di Kalbar, nah ini tentu peluang besar untuk sektor properti untuk tumbuh," katanya.

Sementara itu, Ketua REI Kalbar, Isnaini menyebutkan bahwa pada 2022 realisasi penjualan rumah subsidi di Kalbar sekitar 6.800 unit. Hal itu menjadikan Kalbar sebagai peringkat 10 besar di Indonesia.

"Kontribusi REI Kalbar sebesar 68,85 persen atau sekitar 4.700 unit dari total produksi rumah subsidi," kata dia.

Ia menargetkan pada 2023 REI Kalbar bisa berkontribusi 5.000 unit untuk rumah subsidi untuk direalisasikan.

"Kami optimistis ini bisa terealisasi dari target yang ada," kata dia.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, Maria Agustina menyambut baik sinergi REI dengan pemerintah daerah. Menurutnya Pemkab Kubu Raya memaksimalkan layanan publik.

"Tentu untuk membangun daerah, pemerintah butuh peran semua pihak termasuk pengembang atau REI. Kami siap bersinergi," jelas dia.

Pewarta: Dedi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023