Kupang (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Beppenas) mengapresiasi pengelolaan sampah melalui penerapan teknologi olah sampah di sumbernya (TOSS) di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Pengelolaan sampah dengan implementasi TOSS di Ende ini merupakan satu hal baik yang memberikan berbagai dampak selain melestarikan lingkungan juga mendorong sirkuler ekonomi warga sehingga mendukung pembangunan daerah dan nasional," kata Koordinator Bidang Air Minum dan Sanitasi Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman BappenasNur Aisyah Nasution dalam keterangan diterima di Kupang, Rabu.

Ia menjelaskan pengelolaan sampah organik maupun nonorganik di Kabupaten Ende telah menghasilkan produk-produk kreatif bernilai ekonomis.

Selain itu, sampah juga diolah menghasilkan pellet biomassa melalui koperasi serta dimanfaatkan untuk program co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa.

Ia mengatakan pengelolaan sampah tersebut mendukung tercipta lingkungan bersih dan sehat, serta pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGs), seperti kota dan pemukiman yang berkelanjutan, penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, ekosistem daratan, dan target lainnya.

Baca juga: Menteri LHK sebut TOSS Center Klungkung efektif atasi masalah sampah

Aisyah Nasution yang bersama tim telah meninjau langsung pengelolaan sampah di Ende, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten bersama pemangku kepentingan dari organisasi nirlaba ACIL (Anak Cinta Lingkungan) serta PLN setempat yang telah bersinergi mengatasi persoalan sampah.

"Semoga langkah baik ini tetap dijalankan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat di daerah," katanya.

Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Flores Andi Martha Siswahyudi mengatakan penerapan TOSS untuk pengelolaan sampah di Ende bagian dari Program PLN Peduli lingkungan yang dijalankan bersama Pemerintah Kabupaten Ende dan ACIL.

Pengelolaan sampah menjadi pellet biomasa, kata dia, saat ini dilaksanakan oleh Koperasi Energi Baru Pancasila. Sampah organik dikumpulkan di selter produksi pellet dan kemudian dijual kepada PLN untuk co-firing PLTU Ropa, sedangkan sampah nonorganik dikelola ACIL untuk menghasilkan beberapa produk kreatif dan bernilai ekonomis, seperti ecobrick dan beberapa produk lainnya, seperti suvenir.

Ia juga berharap, sinergi lintas sektor dalam pengelolaan sampah ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan maupun meningkatkan perekonomian warga setempat.

Baca juga: Kontrak pelet TOSS PLTU Ropa diteken, dukungan bagi transisi energi RI
Baca juga: Kementerian PPN/Bappenas apresiasi TOSS Center Karangdadi-Klungkung

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023