Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan para menteri dan pejabat tinggi untuk menyiapkan pesawat udara dan kapal laut guna mengevakuasi WNI dari Timor Leste jika situasi keamanan di wilayah tersebut semakin buruk, walaupun Indonesia tidak berharap untuk melakukan evakuasi. "Indonesia telah menyiapkan sarana angkutan, khususnya angkutan udara dan laut, apabila harus mengevakuasi warga negara Indonesia dari Timor Leste," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers di kediamannya di Cikeas Bogor, Kamis malam, usai mengadakan rapat terbatas membahas kondisi Timor Leste. Pada rapat yang dihadiri Menko Polhukam Widodo AS, Menlu Hassan Wirajuda, Panglima TNI Marsekal Joko Suyanto, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Kepada BIN Syamsir Siregar, serta Duber RI untuk Timor Leste Ahmad Bey Sofwan, dibahas situasi keamanan di wilayah tersebut. "Indonesia merasa prihatin dengan perkembangan di Timor Leste dan Indonesia berharap Timor Leste dapat memulihkan keadaan," kata Yudhoyono pada jumpa pers yang dimulai pukul 21:35 WIB. Sekalipun para pejabat telah diperintahkan untuk menyiapkan pesawat udara dan kapal laut guna melakukan evakuasi, namun Yudhoyono mengatakan: "Saya berharap hal itu tidak perlu dilakukan apalagi satuan militer dan kepolisian telah datang dari Australia, Selandia Baru, Portugal, serta Malaysia," katanya. Presiden mengatakan pula dirinya dapat memahami mengapa Indonesia tidak diminta mengirimkan satuan militer atau kepolisiannya ke Timor Leste. "Indonesia sering dilihat secara berlebihan, harapan saya tidak ada lagi isu atau pandangan negatif terhadap Indonesia demi kepentingan bersama," katanya. Presiden juga mengatakan, para prajurit di kawasan perbatasan telah diperintahkan untuk menutup kawasan tersebut baik untuk WNI yang akan pergi ke Timor Leste, atau warga Timor Leste yang mau masuk ke Indonesia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006