Untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, hilirisasi kita teruskan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa hilirisasi industri harus dilanjutkan sekaligus dikembangkan ke sumber daya alam (SDA) maupun produk lainnya.

“Untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, hilirisasi kita teruskan,” ucapnya dalam acara Seminar Penjaringan Masukan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Senin.

Salah satu bentuk keberhasilan hilirisasi industri ialah sumbangan dari komoditas nikel menimbang ekspor hilirisasi nikel Indonesia selalu mengalami peningkatan selama periode 2017-2022.

Baca juga: Presiden: Jangan sekali-kali takut hilirisasi industri karena gugatan

Data menunjukkan ekspor hilirisasi nikel mencapai 3,97 juta dolar AS pada tahun 2017, sebesar 6,52 juta dolar AS pada 2018, senilai 8,16 juta dolar AS pada 2019, mencapai 11,61 juta dolar AS pada 2020, sebesar 22,21 juta dolar AS pada 2021, dan 33,81 juta dolar AS pada 2022.

“Dulu kita cuma ekspor nickel ore, sekarang sudah semua (nickel and cobalt sulphate, battery precursor, cathode, battery cell and pack, envirosteel smelter/ESS, charging station, dan battery recyling),” kata Luhut.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menceritakan ketika International Monetary Fund (IMF) mendatangi dirinya untuk menyampaikan keberatan dari berbagai negara maju atas kebijakan Indonesia yang melarang ekspor raw material.

Lebih lanjut, Luhut menegaskan Indonesia sebagai negara berkembang sudah waktunya untuk meningkatkan nilai tambah (added value) dari berbagai critical minerals yang ada di tanah air.

“Jadi kami bisa menjadi bangsa besar, masa’ kalian aja yang menjadi negara maju. Karena hilirisasi, kami merasakan equality (pemerataan), Pulau Jawa dan luar Jawa terjadi perubahan,” ujar Menkomarinves.

Baca juga: Kemenperin pacu investasi industri pengolahan aspal

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023