Jakarta (ANTARA) - Menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, Kementerian Agama mengirim 50 dai ke daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal atau 3T untuk berdakwah dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ajaran agama Islam.

"Program dai yang akan berdakwah di daerah 3T ini menjadi ikhtiar dan tanggung jawab kami dalam pemerataan layanan keagamaan, terutama dalam penguatan pemahaman keagamaan moderat dan wawasan kebangsaan yang kuat," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa.

Kamaruddin mengatakan bahwa dai-dai yang dikirim untuk menyampaikan ceramah keagamaan kepada masyarakat di daerah 3T merupakan dai-dai yang dipilih dalam proses perekrutan terbuka.

Para dai terpilih tersebut ditugaskan untuk berdakwah di daerah-daerah di bagian wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur dari 20 Maret sampai 19 April 2023.

Kamaruddin menyampaikan bahwa program dakwah ke daerah 3T dijalankan karena masih banyak warga Muslim yang belum bisa membaca Al Quran dengan baik serta belum begitu paham perihal ajaran tauhid dan fikih.

"Banyak masyarakat Islam yang masih belum bisa membaca Al Quran dengan baik, pemahaman tentang ketauhidan dan wawasan fikih ibadah yang masih rendah, serta aspek-aspek muamalah-perekonomian Islam yang masih kurang dikenalkan. Kenyataan ini yang menjadi salah satu target pelayanan kami," kata dia.

Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama Ahmad Zayadi mengatakan bahwa para dai yang dikirim ke daerah 3T akan berdakwah dan membantu masyarakat meningkatkan pemahaman mengenai ajaran agama Islam.

"Dai-dai yang yang berwawasan moderat tersebut dapat berdakwah untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta melestarikan budaya Indonesia yang beragam dan kaya," kata dia.

Ia meminta para dai untuk berupaya meningkatkan wawasan keagamaan warga serta menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dalam ajaran Islam guna menjaga kesatuan dan persatuan bangsa serta integritas wilayah Indonesia.

"Ketiga, menjelaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia sebagai bagian dari kehidupan dalam berbangsa. Lalu keempat, mengajarkan nilai-nilai kebangsaan melalui pemahaman tentang sejarah, bahasa, dan budaya Indonesia," kata Zayadi.

Baca juga:
Aceh pantau hilal awal Ramadhan di enam lokasi
Jamaah An-Nadzir Gowa tetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah besok

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023