Kupang (ANTARA News) - Sebanyak 400 warga negara Indonesia (WNI) yang berlindung di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, Timor Timur, belum bisa dievakuasi ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena pesawat hercules milik TNI-Angkatan Udara tidak terbang pada malam hari ke Dili. "WNI yang berada di KBRI dan yang ingin kembali ke Indonesia masih berjumlah 400 orang. Mereka belum bisa diangkut karena kita tidak terbang pada malam hari," kata Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Dan Lanud) El Tari Kupang, Letkol. Pnb. Historis Bu`ulolo, di Kupang, Sabtu. Pada Sabtu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan evakuasi WNI di Dili, ibukota Timor Timur (Timtim) dengan menggunakan pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara sebannyak tiga kelompok terbang (Kloter) menuju Kupang. Kloter terakhir tiba di Lanud El Tari Kupang pada pukul 18.25 Wita dengan mengangkut 140 orang. Menurut dia, seharusnya evakuasi bisa berlangsung lebih dari tiga kloter, tetapi pihak KBRI mengalami kesulitan mengevakusasi WNI ke Bandara Comoro, Dili, karena ruas jalan menuju bandara diblokade. Selain itu, pemeriksaan terhadap setiap warga yang meninggalkan Dili sangat ketat oleh petugas keamanan Timor Timur. "Ini yang membuat evakuasi terhambat, tetapi mulai Minggu (28/5), TNI akan terbang lebih awal dan diharapkan, semua WNI yang berada di KBRI bisa terangkut," katanya. Dia belum bisa memastikan, sampai kapan proses evakuasi ini berlangsung, karena jumlah WNI yang ada di Dili tercatat sekitar 3.000 orang. Sementara jumlah yang mengungsi ke KBRI hanya sebanyak 700 orang. Dari jumlah itu, 300 sudah dievakuasi ke Kupang dan 400 lainnya masih bertahan di KBRI, katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006