Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh siswa maupun guru dan ke depan dapat dilaksanakan di sekolah lainnya
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan afiliasi dari Subholding Gas Pertamina, memberikan kegiatan edukasi seputar industri gas bumi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunarungu Santi Rama Jakarta sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan inklusif.

Manager Communication Relations & CSR Pertagas Imam Rismanto dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu, menyampaikan bahwa kegiatan CSR Pertagas kali ini berfokus kepada siswa berkebutuhan khusus.

"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh siswa maupun guru dan ke depan dapat dilaksanakan di sekolah lainnya,” ujar Imam Rismanto.

Kegiatan edukasi yang dilakukan pada Selasa (21/3) tersebut untuk memberikan pemahaman seputar dunia migas serta proses bisnis perusahaan. Pada kesempatan tersebut Pertagas memberikan paparan seputar profil perusahaan, industri gas bumi di Indonesia dan bagaimana proses pengolahan minyak dan gas bumi kepada 40 siswa kelas XI dan XII, kepala sekolah, Ketua Yayasan Santi Rama dan tim pengajar.

Menurut Imam, siswa mengikuti kegiatan dengan antusias dan aktif mengutarakan berbagai pertanyaan terkait proses terbentuknya minyak dan gas bumi serta pengolahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Para guru dan pengurus pun aktif membantu jalannya proses komunikasi sehingga dapat berjalan dua arah dengan baik.

Imam mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen Pertagas yang selaras dengan aspek Environment, Social and Governance (ESG) serta mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya nomor 4 yakni menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata.

Selain berbagi pengetahuan, Pertagas juga memberikan bantuan sarana pendidikan yang diserahkan langsung melalui Ketua Yayasan Santi Rama, Lani Bunawan yang didampingi Ekoyono Wahyu Sudiarto selaku Kepala SLB Santi Rama.

Ekoyono Wahyu Sudiarto menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Pertagas kepada sekolahnya. Materi edukasi yang disampaikan kepada siswa memberikan wawasan yang baru bagi para siswa dan guru, katanya.

“Pada dasarnya anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang cerdas dan kritis, hanya saja keterlambatan identifikasi seringkali menjadi isu yang kemudian menyebabkan keterbatasan komunikasi dan mengganggu perkembangan anak. Dengan deteksi dini dan metode pendidikan yang tepat mereka akan berkembang dengan baik layaknya anak-anak lainnya” kata Ekoyono.

Baca juga: Pertagas raih empat penghargaan CSR & PDB Award 2023

Baca juga: Pertagas dapat penghargaan Dharma Karya dari Kementerian ESDM

 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023