Jakarta (ANTARA) - PT Rintis Sejahtera (Jaringan PRIMA) kembali mengkoneksikan empat bank ke dalam layanan BI-FAST melalui Multi-tenancy Infrastruktur Sharing sehingga menambah jumlah peserta BI-FAST menjadi 110 peserta.

Adapun keempat bank peserta BI-FAST Jaringan PRIMA tersebut terdiri dari bank swasta atau asing dan bank syariah, yakni Bank Commonwealth, Amar Bank, Bank KB Bukopin Syariah, dan J Trust Bank.

“Rintis Sejahtera berkomitmen mendukung program-program Bank Indonesia dan berupaya menciptakan sinergi berkelanjutan, utamanya dalam percepatan implementasi BI-FAST,” kata Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat dalam peresmian kerja sama, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa.

Suryono menjelaskan bahwa saat ini Rintis Sejahtera juga tengah melakukan persiapan untuk layanan BI-FAST Fase 1 Tahap 2.

“Proses percepatan tersebut dilakukan oleh Rintis agar selaras dengan jadwal Bank Indonesia yang menargetkan implementasinya dapat terwujud pada Semester I tahun 2023,” imbuh Suryono.

Konsep multi-tenancy infrastruktur sharing milik PT Rintis Sejahtera menjadi solusi bagi bank dan nonbank dalam mengimplementasikan layanan BI-FAST sesuai dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Selain itu, layanan ini dapat memberikan efisiensi layanan pembayaran digital dan service level yang tinggi bagi bank dan nonbank di industri sistem pembayaran.

Senior Executive Vice President J Trust Bank Saptono A. Irawan mengatakan bergabungnya J Trust Bank ke dalam layanan BI-FAST melalui infrastruktur yang disiapkan PT Rintis Sejahtera merupakan wujud kontribusi perseroan dalam percepatan digitalisasi sistem keuangan nasional.

“Dengan demikian diharapkan sistem pembayaran ritel yang CEMUMUAH atau Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal, dan bisa dilakukan kapan saja, 24 per 7, dapat dinikmati oleh nasabah setia kami,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank KB Bukopin Syariah (KBBS) Koko Tjatur Rachmadi mengatakan Bank KB Bukopin Syariah siap mendorong dan berkolaborasi dengan bank dan nonbank lain untuk mendukung akselerasi digital, salah satunya melalui BI-FAST yang diinisiasi Bank Indonesia,

“Sehingga keberadaan Bank Syariah memiliki nilai lebih dari sisi perbankan, percepatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui kolaborasi perbankan serta mendorong masyarakat untuk mulai digital savvy dalam bertransaksi,” tutupnya.

Pewarta: Sanya Dinda
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023