Tokyo (ANTARA) - Para anggota Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) diperkirakan pada bulan ini akan menyetujui untuk mengizinkan Inggris bergabung dengan pakta perdagangan bebas itu, kata sumber pemerintah Jepang pada Rabu (29/3).

Persetujuan bergabungnya Inggris ke TPP akan menjadi perluasan pertama dari kesepakatan perdagangan bebas antara 11 negara yang saat ini mencakup lebih dari 10 persen hasil ekonomi global.

Aksesi Inggris ke TPP diharapkan dapat membantu membangun momentum untuk kembalinya Amerika Serikat, yang sebelumnya menarik diri dari pakta tersebut pada 2017 selama masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, kata sumber tersebut.

China adalah satu di antara beberapa negara dan wilayah lain yang juga mengajukan permohonan untuk bergabung TPP.

Para menteri dari anggota TPP, termasuk Jepang, Kanada dan Australia, akan bertemu secara daring kemungkinan pada bulan ini, dan kesepakatan mereka tentang Inggris akan secara resmi disetujui oleh badan pembuat keputusan tertinggi di kemitraan itu pada awal tahun ini, kata sumber tersebut.

Keanggotaan TPP membutuhkan persetujuan dari semua negara pesertanya.

Sebagai tanda condong ke kawasan Indo-Pasifik setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), Inggris pada 2021 menjadi negara non-Pasifik pertama yang secara resmi meminta untuk bergabung dengan TPP. Kemudian China, Taiwan, dan Uruguay mengikutinya.

Jepang, yang memainkan peran utama sejak peresmian TPP, telah mengambil sikap hati-hati terhadap potensi keanggotaan China di tengah kekhawatiran tentang kepatuhan China terhadap aturan perlindungan hak kekayaan intelektual dan masalah lainnya.

Anggota TPP juga termasuk Brunei, Chile, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.

Sumber: Kyodo-OANA

Baca juga: Pemerintah dan Kadin perkuat kerja sama perdagangan Indo-Pasifik
Baca juga: AS dan negara-negara Indo-Pasifik luncurkan pembicaraan perdagangan

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023