Washington (ANTARA) - Gedung Putih pada Rabu (29/3) mendesak Partai Republik ikut bertindak mencegah penembakan massal seraya mengecam para anggota parlemen konservatif yang mengatakan tidak ada yang bisa mereka lakukan terkait hal itu.

Amerika Serikat kembali diguncang peristiwa penembakan massal ketika seorang pelaku berusia 28 tahun pada Senin (27/3) menyerang sekolah swasta Covenant School di Nashville, Tennessee, dan menembak mati enam orang, termasuk tiga anak.

"Tidak dapat diterima jika para anggota Partai Republik mengatakan tak ada lagi yang bisa dilakukan," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah taklimat pers pada Rabu.

"Sekolah, gereja, dan tempat-tempat ibadah kita telah menjadi tempat yang mematikan bagi banyak rakyat Amerika," katanya.

Presiden Joe Biden sebelumnya telah menyerukan aksi bipartisan untuk menghentikan rentetan peristiwa penembakan massal, termasuk dengan melarang senjata api serbu.

Ia juga mengutuk penembakan sekolah di Nashville sebagai tindakan yang mengerikan.

Biden pekan ini mengatakan walaupun ia siap mengambil tindakan dengan wewenang eksekutifnya, Kongres AS juga harus turun tangan.

Sebelumnya, ketika ditanya mengenai tindakan legislatif apa yang dapat diambil untuk mencegah kekerasan bersenjata, beberapa anggota Kongres AS dari Partai Republik menyatakan tidak banyak yang bisa dilakukan.

"Ketika kita mulai bicara terkait pelarangan (senjata) atau penolakan atas Amandemen Kedua, saya pikir apa yang telah kita lakukan adalah sesuai dengan apa yang kita hendak lakukan terkait kebijakan pengendalian senjata," kata Senator Mike Rounds dari Partai Republik kepada CNN, Rabu.

Rounds mengatakan langkah yang harus diambil guna mencegah peristiwa serupa adalah dengan mengucurkan tambahan dana supaya sekolah-sekolah dapat memperketat keamanan mereka, bukan dengan melarang senjata.

Amandemen Kedua Konstitusi AS memberikan hak bersenjata kepada rakyat Amerika.

Sementara itu, Gedung Putih membenarkan bahwa Biden telah berkomunikasi melalui telepon tentang penembakan tersebut dengan Senator Marsha Blackburn, wakil Negara Bagian Tennessee, yang menjadi salah satu pengkritik keras pemerintahan Biden.

Namun, Gedung Putih tidak menjelaskan apakah mereka membahas respons terhadap kebijakan senjata.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kekerasan senjata di AS renggut lebih dari 10.000 jiwa
Baca juga: Penembakan di sekolah Kristen Nashville tewaskan 6 orang

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023