Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri mengatakan, Indonesia baru hanya memanfaatkan sebagian kecil dari potensi perikanan yaitu hanya 20 persen sehingga terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan.

"Potensi perikanan Indonesia pada tahun 2011 sekitar 65 juta ton per tahun sedangkan kita baru memanfaatkan 13,4 juta ton atau 20,7 persen," kata Rokhmin Dahuri dalam acara Seminar Nasional "Agribusiness Outlook 2013" yang digelar di Jakarta, Rabu.

Menurut Rokhmin, pada saat ini masih banyak kalangan yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya sektor kelautan dan perikanan juga dapat dikelola dengan digabungkan dengan pertanian seperti menggunakan konsep "akuakultur" atau budidaya.

Selain itu, ujar dia, potensi pengembangan bisnis budidaya dapat dijalankan di kawasan lautan ("mariculture), area pantai, dan lingkungan air segar (danau, reservoir, sungai, kanal irigasi, bahkan di lahan pertanian atau minapadi), serta akuarium.

Ia juga memaparkan, beragam produk budidaya perikanan selain ikan adalah pakan berbahan baku ganggang serta produk farmasi dan kosmetik dari komponen bioaktif dari rumput laut dan sejumlah organisme akuatik."Ada begitu banyak peluang bisnis di sektor kelautan dan perikanan," katanya.

Rokhmin juga menuturkan, Indonesia memiliki peran strategis sebagai lumbung pangan dunia apalagi dengan dunia yang semakin besar jumlah penduduknya sehingga semakin bertambah pula kebutuhan akan berbagai macam kebutuhan seperti pangan dan obat-obatan serta kosmetik.

Sementara, kata dia, lahan pertanian semakin menyusut dan produktivitasnya stagnan atau cenderung menurun akibat salah kelola, pencemaran, dan perubahan iklim.

Ia mengingatkan bahwa sekitar tiga perempat wilayah Indonesia berupa laut, sedangkan 28 persen wilayah darat berupa perairan seperti danau, waduk, sungai, dan rawa.

"Dengan usaha akuakultur dan bioteknologi, ekosistem perairan tidak hanya dapat menghasilkan ikan dan seafood, tetapi juga algae dan tanaman pangan darat," katanya.
(M040)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012