Jakarta (ANTARA News) - 60 persen konsumen di Indonesia mengharapkan interaksi langsung dengan produsen atau perusahaan di media jejaring sosial, demikian hasil riset perusahaan konsultan Accenture Indonesia.

"Sebanyak 53 persen responden yang kami riset mengatakan setuju media jejaring sosial meningkatkan pengetahuan mereka terhadap produk atau jasa yang tidak diketahui sebelumnya," kata Country Managing Director PT Accenture Indonesia, Julianto Sidarto, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu

Riset Accenture tentang adaptasi teknologi digital di Indonesia itu melibatkan 1500 sampel konsumen dan 100 sampel perusahaan.

Julianto menambahkan 45 persen dari 1.500 konsumen itu percaya media sosial mampu meningkatkan interaksi langsung dengan perusahaan penyedia barang dan jasa atau produk.

Di sisi lain, riset Accenture itu menunjukkan hanya 44 persen reponden perusahaan yang berencana mengadopsi strategi digital, termasuk penggunaan jejaring sosial sebagai bagian dari pelayanan konsumen.

"Para konsumen itu juga lebih mengharapkan keluhan mereka di media sosial dapat segera dijawab oleh perusahaan. Mereka enggan menunggu lama, bahkan sehari," kata Senior Executive and Leads Accenture's Financial Service, Hendra Godjali.

Konsumen Indonesia juga lebih memilih diidentifikasi sebagai bagian dalam komunitas dibanding individu, baik dalam (online) ataupun secara langsung atau fisik.

"Dengan demikian, pelaku bisnis semakin ditantang untuk mengetahui keinginan konsumen dalam media sosial, bukan melalui riset dan pengembangan internal perusahaan," kata Hendra.
(I026)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012