Surabaya (ANTARA) - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur mengukuhkan Prof. Euis Nurul Hidayah, S.T., M.T., Ph.D sebagai profesor bidang pengolahan air minum sekaligus guru besar ke-17 di kampus setempat, Rabu.

Guru besar Teknik Lingkungan itu menyampaikan orasi ilmiah tentang karakterisasi Dissolved Organic Matter (DOM) sebagai strategi dalam pengolahan air bersih berkelanjutan.

"Kajian bahan organik terlarut atau yang disebut DOM pada air bersih di Indonesia masih belum tersentuh. Tidak semua air bersih itu layak minum, karena parameter dan kelayakan kualitasnya berbeda," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes: Jatim kekurangan 27.897 dokter

Prof. Euis menjelaskan bahwa air bisa dikatakan sebagai air bersih ketika memiliki standar baku mutu kesehatan lingkungan dan memenuhi syarat kesehatan, seperti tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, serta bebas dari cemaran biologi dan cemaran kimia.

"Air bersih juga bisa menjadi air yang layak minum ketika air tersebut telah memenuhi kriteria-kriteria khusus yang lebih detail lagi, seperti memenuhi syarat kesehatan, syarat fisika, syarat mikrobiologi, kimiawi, dan radioaktif," katanya.

Akan tetapi, lanjutnya, untuk mendapatkan air bersih, masyarakat Indonesia masih bergantung pada air sungai. Sementara kondisi air sungai di sebagian besar wilayah Indonesia, saat ini telah mengalami pencemaran, baik oleh limbah industri, limbah rumah tangga, serta pencemaran alamiah.

"Bahan baku sumber air kita sangat rentan, belum lagi zat-zat organik terlarut yang terkandung di dalamnya," kata guru besar berusia 46 tahun tersebut.

Lebih lanjut, Prof. Euis menambahkan bahwa sejauh ini perusahaan pengolahan air bersih di Indonesia telah melakukan upaya secara maksimal dalam memproses bahan baku sumber air menjadi air yang layak konsumsi.

Hanya saja, menurut dia, air yang telah diolah tersebut masih memiliki risiko munculnya senyawa karsinogenik, ketika kandungan bahan organik terlarut masih ada di dalam air tersebut.

Baca juga: UPN Jatim loloskan 1.815 calon mahasiswa melalui SNBP 2023

Baca juga: Tiga Rektor UPN Veteran terima Penghargaan Bintang LVRI


Dalam paparannya, Prof. Euis menyatakan bahwa bahan organik terlarut sangat susah untuk disisihkan, sehingga perlu dilakukan strategi khusus dalam pengolahan air bersih tersebut.

"Strategi yang bisa dilakukan, antara lain dengan melakukan kontroling dan monitoring mulai dari unit proses sampai pada distribusi. Jangan sampai pada sistem distribusi, air yang masuk di keran-keran rumah itu mengandung senyawa-senyawa yang membahayakan," katanya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023