Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti meminta anak dan remaja perokok agar menggunakan momentum bulan Ramadhan untuk berhenti mengonsumsi rokok.

"Inilah saatnya anak berhenti (merokok), karena apapun bentuknya (rokok), sangat tidak baik bagi kesehatan," kata Eva Susanti dalam webinar bertajuk "Kolak Ketan 2023" di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemenkes: Rokok elektronik ancaman generasi muda

Eva Susanti menuturkan puasa memiliki banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya menetralisir efek rokok di tubuh.

"Dengan puasa harus bisa berhenti (merokok), karena dalam 12 jam setelah puasa, rokok ini bisa hilang efeknya di tubuh," kata Eva Susanti.

Ia meminta anak-anak dan remaja untuk menjauhi rokok, karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya, yakni kandungan nikotin pada rokok.

Eva Susanti menjelaskan, selain bersifat adiktif, nikotin dapat merusak kerja otak anak dan remaja.

"Nikotin merusak kerja korteks prefrontal yang mengatur atensi, ingatan, proses belajar, suasana hati, kendali diri, yang masih berkembang sampai usia 25 tahun," katanya.

Perkembangan otak yang seharusnya dapat berlanjut hingga anak usia 25 tahun, katanya, akan terhenti apabila otak terpapar nikotin.

Lebih lanjut, ia mengatakan keberadaan rokok elektronik atau vape merupakan ancaman serius bagi kesehatan generasi muda di Indonesia.

Baca juga: Pusat kajian UI: lebih dari 50 persen anak alami kekambuhan merokok

Baca juga: Dokter: Hari tanpa tembakau momentum tingkatkan edukasi bahaya rokok


"Vape menjadi ancaman serius bagi pemuda di Indonesia. Rokok elektronik ini tidak aman untuk anak-anak, karena mengantarkan nikotin dan perasa dalam bentuk aerosol yang memiliki 7.000 efek negatif," kata Eva Susanti.

Eva menegaskan pihak-pihak yang menyebut penggunaan rokok elektronik aman bagi remaja, itu mitos.

"Seandainya ada orang menyampaikan itu aman. Tidak. Rokok elektronik tidak aman, karena itu sama berbahayanya dengan rokok konvensional. Jangan dekati dan segera jauhi rokok, apapun bentuknya," ucapnya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023