Yogyakarta (ANTARA News) - 99 penderita tuberculosis di Kota Yogyakarta yang telah menjalani perawatan dan dinyatakan sembuh serta kader pendamping menelan obat memperoleh penghargaan dari Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Pemberian penghargaan ini merupakan apresiasi pemerintah kota atas kesungguhan para penderita yang telah rutin mengonsumsi obat untuk sembuh sehingga menjadi bagian dari sumber daya manusia yang sehat dan produktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, penyakit tuberculosis merupakan penyakit yang tidak menakutkan karena bisa disembuhkan dengan serius dan rutin meminum obat.

Oleh karena itu, lanjut Tuty, penderita tuberculosis tidak perlu malu atau minder untuk memberi kesaksian kepada masyarakat lain bahwa mereka pernah menderita penyakit tuberculosis.

"Dengan sembuh dari tuberculosis, maka mereka memiliki peran dalam memutus mata rantai penularan tuberculosis," katanya.

Setelah dinyatakan sembuh dari tuberculosis, Tuty berpesan agar mereka tetap membiasakan diri untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, seperti tidak merokok.

Apabila penyakit tersebut kambuh, lanjut Tuty, maka si penderita bisa saja kebal terhadap obat dan untuk proses penyembuhan memerlukan waktu dua tahun berturut-turut rutin mengonsumsi obat.

"Dan yang lebih menakutkan adalah apabila penyakit yang kebal obat ini menular kepada orang lain, maka orang yang tertular itu akan langsung kebal obat," katanya.

Di Kota Yogyakarta, penderita tuberculosis masih cukup tinggi dan belum semuanya terungkap sehingga memerlukan peran masyarakat dan para penderita yang sudah sembuh untuk menyosialisasikan bahaya penyakit tersebut.

Terdapat sejumlah aspek yang perlu menjadi fokus dalam pemberantasan penyakuit tersebut seperti persepsi masyarakat, perbaikan lingkungan, derajat ekonomi serta ketersediaan pelayanan kesehatan.
(E013)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012