Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (5/4/2023), mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 0,39 persen atau 28,66 poin menjadi menetap di 7.316,30 poin.

Indeks CAC 40 jatuh 0,01 persen atau 1,00 poin menjadi 7.344,96 poin pada Selasa (4/4/2023), setelah bertambah 0,32 persen atau 23,57 poin menjadi 7.345,96 poin pada Senin (3/4/2023), dan terkerek 0,81 persen atau 59,02 poin menjadi 7.322,39 poin pada Jumat (31/3/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 14 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 26 saham mengalami kerugian.

ArcelorMittal SA, sebuah perusahaan manufaktur baja multinasional Luksemburg yang berkantor pusat di Luxembourg City menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 7,86 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi multinasional Prancis Alstom SA anjlok 7,34 persen; serta perusahaan multinasional Prancis yang berspesialisasi dalam otomatisasi digital dan manajemen energi Schneider Electric SE tergelincir 7,04 persen.

Sementara itu, TotalEnergies SE, sebuah perusahaan energi dan perminyakan terintegrasi multinasional Prancis melonjak 5,11 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh perusahaan industri produk makanan multinasional Prancis yang berbasis di Paris, Danone SA, yang terangkat 3,80 persen; serta perusahaan industri kosmetik terbesar di dunia dan perawatan pribadi Prancis L'Oreal SA terangkat 3,03 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023